"Menurutmu, apa arti cinta yang sebenarnya?" tanya wanita itu. Kedua hitam matanya telah menunduk. Memperhatikan wajah pria yang sedang merebahkan kepala di atas pangkuannya. "Aku juga tidak terlalu mengerti. Cinta ... punya banyak arti dan bentuk. Dan bagiku, perasaan itu terlalu salah untuk aku rasakan," balasnya lembut masih dengan mata terpejam. Tidak ada lagi suara di antara mereka. Seakan mengerti perasaan masing-masing, baik si wanita maupun si pria terjebak dalam bayang pikiran sendiri. Terlalu sibuk merangkai dusta, sampai tak sadar bahwa keduanya saling menoreh luka satu sama lain.