Karena liburan musim panas sudah resmi dimulai, Calvin memutuskan untuk pulang ke Indonesia atas paksaan kedua orang tuanya yang menginginkan laki-laki tersebut menghabiskan liburan bersama keluarga. Hal itu disambut Calvin ogah-ogahan, tetapi dia senang karena tunangan yang jarang dia temui akan berada di disana. Calvin tahu, bagaimana pun ia memaksa. Perempuan itu masih saja keras kepala, menganggap pertunangan mereka tidak lebih hanya tulisan yang tertera di atas kertas. Membuat Calvin urung, memendam perasaan yang sudah lama terkurung di dalam hati. Namun, sebaiknya Calvin menahan perasaan dengan sabar. Calvin juga masih manusia biasa, dia murka ketika mengetahui tunangannya masih berhubungan dengan sang mantan kekasih. Maka dengan begitu, Calvin dengan segala macam upaya berusaha agar perempuan kesayangannya itu memilih dirinya, laki-laki yang dia pandang sebelah mata. Namun percuma, perempuan itupun bahkan tak pernah menganggap kehadirannya penting. Tetapi, di suatu malam di bulan Agustus. Calvin yang berlinang air mata, menatap perempuan di depannya nyaris tidak percaya. Muak mendengar perempuan itu bahkan terlihat tak peduli ketika Calvin berusaha bertanya, mencari sedikit rasa di balik mata perempuan yang bahkan tak menatap balik wajahnya. "I don't give a fuck about your so-called-damn-friend, don't you see? I'm right here."
3 parts