Si pemuda miskin Wei Wuxian, harus menerima nasibnya terusir dari apartmen bobrok. hidupnya seperti dikutuk dengan menyedihkan, sampai suatu hari sahabatnya menawarkan pekerjaan mulia. Wei Wuxian skeptis. "Menjadi Baby sitter? apa wajahku ini terlihat keibuan dimatamu A cheng? bagaimana mungkin diriku yang tampan ini harus menjaga bocah nakal, melap ingus dan pantat mereka. tidak, tidak, hidupku sudah cukup menderita. jangan di tambah-tambah." Jiang Cheng menutup indera pendengarannya dan berlalu. sudah tidak mau perduli dengan akar pohon kering seperti wei wuxian.