Kecemasan Naruto terhadap sang putri semata wayang sering mendorong pria ini untuk berlaku protektif. Di hari pernikahan Himawari, mendadak dia dan istrinya mengenang masa-masa si gadis cantik itu masih berada di dalam gendongan posesifnya. Keduanya mengulang hari-hari di mana setiap putaran waktu terasa menyenangkan dan haru.