Sagita pernah salah, dan bayi mungil tidak bersalah yang dilahirkannya merupakan buah dari kesalahannya. Usianya masih sangat belia ketika telinganya dibisiki janji manis seindah surga. Sang lelaki pergi, Sagita pontang-panting membesarkan anak seorang diri. Hingga terpaksa ia menjadi wanita penghibur demi si buah hati dapat hidup layak dan makan enak. Tak disangka, pelanggan pertamanya justru seorang pria yang amat dikenalnya.