Aku tak bisa lebih dari sekedar diam-diam Aku tak bisa lebih dari sekedar berjalan di belakang Aku tak bisa lebih dari sekedar menyembunyikan tubuh di balik tembok saat akan berpapasan denganmu Aku terlalu takut. Takut jika sinar mataku terlalu jujur mengungkapkan pemujaannya padamu. Maka dari itu, aku hanya mampu mengaku rindu, memanjatkan doa yang mengadukan segenggam rindu untuk disampaikan pada peraduanmu yang selalu mengisi kekosongan dalam relungku. Karena ... diam adalah bahasa cinta.