irasay_tevol

Mohon izin share cerita ini y kakk..
          Maaf, kalau tidak suka, boleh di hapus 
          Kalau mau follback, voteback atau saling membaca cerita dan berkomentar, boleh banget kok. Hhii.. Duluan sajaa.. 
          Buat yang penasaran, silakan coba di baca yaaa.
          Semoga cocok dengan gaya bahasa saya. 
          . 
          .
          Cerita ini salah satu dari tetralogi seru dan kalian bakal menemukan kisah yang berbeda di setiap judul nya.
          .
          Jangan lupa mampir dan ikuti cerita ke empat pemuda ini yaaa ; The East Breeze, The North Star, The South Wave and The West Cirrus.
          .
          Terimakasih atas atensi nya kak.
          Semangat membaca dan berkarya!
          See ya! ❤
          
          https://www.wattpad.com/story/389622955?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=irasay_tevol

Lu_readmind

Permisi mau Promosi, boleh ya… 	
          ----	
          Kami terbangun karena suara alarm yang terus menerus.
          Aku diam sejenak memperhatikan Davi yang terburu-buru. Aku menyelimuti tubuhku sambil bersandar di kasur. Aku menunggunya mengatakan sesuatu tapi dia seperti tidak mempedulikan keberadaanku "Davi," panggilku akhirnya.  
          Dia menoleh lalu berjalan ke sebelahku untuk mengambil jam tangan dan handphone di nakas. Dia menarik nafas berat ketika mata kami bertemu pandang, caranya melihatku seperti orang putus asa. Aku masih menunggu reaksinya. "Jullie kita nggak pakai pengaman." 
          "Iya.." 
          Dia menelan ludah, menunduk sejenak, matanya memperlihatkan kegelisahan. "Jull. Maafin aku..." 
          Tiba-tiba aku bisa membaca kemana arah pembicaraan kami. Semua yang dimulai dari maaf berakhir mengecewakan!
          "Ini salah banget! Aku harap kamu bisa ngelupain malam ini." Dia menatapku sungguh-sungguh.
          Aku tidak bereaksi.
          "Aku ingin kita sepakat bahwa tidak terjadi apapun di antara kita. Kita cuma menghabiskan malam bersama. Tidak ada rasa di antara kita, benar?" 
          Aku menggigit bibir bawahku, menahan amarah dan air mata yang ingin kutumpahkan detik itu juga. Rasanya ingin berteriak untuk menjawab pertanyaannya tapi dia tidak butuh responku, dia menganggukan kepala singkat lalu berpamitan pergi.  
          Tidak ada rasa diantara kita? Tidak ada? 
          Aku tertawa dingin, tawa itu diiringi oleh air mataku. Bisa-bisanya dia memutuskan sendiri bahwa aku tidak memiliki perasaan apa-apa padanya tanpa bertanya dulu. 
          Lalu bagaimana dengan aku, bagaimana dengan tubuh telanjangku yang ditinggalkan tanpa penghargaan, tanpa maaf, tanpa perbincangan? Aku tidak ada bedanya dengan kondom di tong sampah, habis dipakai dibuang. 
          ————————
          MAAF YA KALO PROMOSINYA KEPANJANGAN PIS ✌️
          https://www.wattpad.com/story/311846801-single-father-number-225

coretSAn

Hay kak adel, pasti lagi baca story wp kan?? Ngaku hayo ngaku
          
          Udah berapa cerita sih yang tamat? Pastinya banyak kan
          
          Gara gara udah banyak yang kebaca, bingung baca cerita apa lagi. 
          
          Jangan sedih jangan gundah. Cobain baca yang satu ini dah.
          
          DIARY #fiksiremaja
          
          https://my.w.tt/a3nV3u1sKX
          
          (Menceritakan kisah cinta gadis cantik dengan tujuh pria tampan.
          Kisah dimana dirinya dikepung oleh tujuh pria yang berbeda.
          Siapa di antara tujuh orang tersebut cinta sejatinya?
          Lalu bagaimana cara ia menghindar dari setiap cobaan yang membuat hatinya berdetak kencang?)
          
          Buat yang nyari cogan cogan nakal, dingin kayak kutub utara, bahkan sampai cogan yang ceweknya bertebaran. Dapet dah disono.
          
          Kalau kata dilan ni ya "Aku ramal kamu pasti senyum senyum sendiri" 
          Kira kira kapan ya dilan bilang nya?
          
          Yang pasti dapatlah bapernya dikit
          
          Jadi, silahkan dicek. Jangan lupa votmen juga
          
          Belum baca belum tahu
          Udah baca baru tau...
          
          Aku tunggu kehadiran kakak di "Diary" terima kasih dan tatahh