Kamu dan Keigo adalah teman masa kecil yang akrab. Awal mula kalian berjumpa adalah saat kedua orangtua kalian mengadakan pesta musim panas di rumah Keigo. Saat itu baik antara kamu dan juga Keigo belum terlalu dekat, namun ada suatu hal yang membuat hubunganmu menjadi dekat dengannya.
Keigo menghela napas panjang. "Capeknya...."
Kamu mengintip Keigo di antara tumpukan buku pelajaran. "Lagi padat jadwal, ya?" tanyamu sebagai awalan percakapan.
Lelaki bersurai hitam itu mengangguk. "Mama menandatangani semua kontrak untuk iklan dan majalah. Saking padatnya sampai-sampai tidak sempat istirahat." Ia menyandarkan kepalanya ke bangkumu. "Padahal aku kesini untuk menghadiri jam pelajaran terakhir, sayangnya sudah berakhir. Yah, setidaknya aku bisa melihat wajahmu."
Kedua pipimu memerah. Kamu segera menyingkirkannya dengan tawa paksaan. "Haha aku tidak akan termakan oleh kalimatmu." Kamu mengganti buku pelajaranmu dengan buku yang lain.
Keigo bersiul. "Tidak seperti biasanya kau mengganti buku bacaanmu. Memangnya apa yang kau baca?" tanyanya.
"Hanya sebuah komik."
Lelaki yang berada di hadapanmu itu terkesiap. "Komik?? Orang sepertimu membaca komik?"
"Orang sepertiku juga manusia biasa, tahu. Aku belajar hanya karena paksaan orang tua. Setidaknya aku lebih pintar darimu." sindirmu dengan cekikikan kecil.
Keigo mencebik kesal. "Setidaknya aku sudah menghasilkan uang sendiri."
"Iya iyaa." Kamu mulai membereskan semua bukumu lalu memasukkannya ke dalam tas. "Ayo pulang." ajakmu.
Keigo menggeleng lesu. "Ada jadwal pemotretan lagi. Jadi kita hanya bisa jalan bersama sampai gerbang sekolah."
Kamu menatapnya khawatir. "Masih ada lagi? Bukankah jadwalmu sudah selesai?"
"Belum dong, manis. Jadwalku padat sampai akhir bulan nanti." jawab Keigo dengan senyum tipis. Lelaki itu menarik tangan kananmu, menggandengnya, lalu memasukkannya ke dalam saku mantel coklatnya.
Wajahmu memanas. Perlakuan Keigo yang seperti inilah yang membuat jantungmu berdebar. Semenjak hubungan kalian menjadi dekat, Keigo selalu memperlakukanmu layaknya seorang kekasih. Ini sudah berlangsung lama, dan dia sama sekali tidak mengatakan sesuatu seperti suka ataupun senang. "K-kei?"
"Biar hangat. Kamu tahu kan sekarang sudah mulai memasuki musim dingin?"
Kamu mengangguk patuh. Koridor kelas 11 tidak seramai biasanya. Banyak dari murid yang sudah pulang. Atau hanya iseng mencuri pandang anak basket yang tengah bermain di lapangan basket. Beberapa pasang mata memperhatikan kalian, atau lebih tepatnya seorang Sato Keigo. Sosok Keigo di mata orang terlihat begitu sempurna. Wajah yang indah, uang yang banyak, serta kepribadiannya yang supel membuatnya disukai banyak orang. Kamu melirik ke arah Keigo.
Andai saja kau bisa kumiliki, batinmu.
Keigo memberhentikan langkahnya. Begitu juga denganmu. Mobil hitam legam terparkir di pinggir jalan. Sadar akan situasi, kamu segera melepaskan genggaman tanganmu. "Supirmu sudah menjemput. Hati-hati di jalan, ya."
"Aku duluan."
Kamu melambaikan tanganmu. "Istirahat yang cukup ya! Kalau kesepian, aku bisa menemanimu!" teriakmu ketika Keigo sudah berada di seberang jalan. Keigo hanya mengangguk singkat lalu menghilang di balik pintu mobil. Tanpa menunggu waktu lama, mobil yang ditumpangi Keigo melaju.
"Tidak seperti biasanya." gumammu. "Mungkin karena lelah."
-
-Sudah dua hari Keigo tidak menampakkan batang hidungnya. Kamu mengkhawatirkan sosok dengan tinggi semampai itu. Saking khawatirnya, kamu sampai tidak fokus terhadap pelajaran hari ini. Jari telunjuk kananmu terus mengetuk bangku. Aku akan mengeceknya pulang nanti, batinmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JO1 Love Story
FanfictionCerita halu tentang JO1 sebagai orang terdekatmu♡ . . . NOTE : Panjang tiap chapter beda jumlah kata, tergantung mood & inspirasi author. Happy reading✨