Prolog

14.2K 521 14
                                    

Mah aku juara 1 menggambar

Mah aku juara olimpiade matematika se provinsi

Mah aku juara 1 nyanyi

Semua kata-kata yang membangga kan orang tua sudah aku ucapkan tapi kenapa, kenapa mereka lebih memilih kaka lelakiku dibandingkan aku. "Sakit" itu lah rasa yang kupendam selama ini, menangis tanpa suara itu adalah rutinitasku setiap malam didalam kegelapan kamarku. Kekurangan kasih sayang itu yang dirasakan oleh ku juga. Untung saja aku masih memiliki sahabat dimana dia dapat mendengarkan curhatanku.

Aku sekarang berusia 18 tahun, seorang siswi yang menginjak kelas 3 SMA. Aku selalu memenangkan lomba apapun kecuali olah raga. Aku selalu memulai hari-hariku dengan bentakan dari orang tuaku.

Mama: JESSELYN! BANGUN! MAU JADI APA KAMU INI! SIANG SIANG BELUM BANGUN SEKOLAH! DASAR BEBAN!

Jesselyn: pa-pagi mah /bangun dan senyum

Mama: cih /keluar

Air mata mulai turun tanpa permisi, keadaan ku masih setia tersenyum sambil menyaksikan kepergian mama dari kamarku. Aku beranjak mandi dan memakai baju sekolah yang sepatutnya aku pakai, aku juga memakai hoodie yang oversize karena lenganku masih terdapat luka-luka dan juga bengkak

Guru: Selamat pagi murid murid

Semua: pagi buuu

Guru: mari kita laksanakan pelajaran ibu secara langsung

Beberapa jam telah berlalu dan sekarang waktunya sudah pulang

???: Hey cups kutu bukuu

???: udah Jess biarin aja (ucpa sahabatmu)

Evana Natanaelya merupakan sahabatmu, panggil saja Evana

??: HEH SONGONG /mengalung kamu kaleng minuman

Jesselyn:  Pengen dihormati? Kalau pengen lo seharusnya menghormati orang lain juga dan mohon jangan buang sampah sembarangan ya /meunjuk nunjuk dadanya lalu mengalung kaleng itu ke kaki ???, gw pulang duluan ya /pergi

Saat perjalanan aku menemukan seekor kucing disebuah kotak sedang menggigil kedingin kebetulan hari ini cuacanya tak beraturan, aku merasa iba dan membawa dia pulang aku tak peduli apa yang akan mereka lakukan kepadaku, entah mencambuku menggunakan sabuk atau menamparku atau pun yang lain, terlihat sekali kucing itu seperti nyaman berada di pelukanku.

Mama: KAMU ITU! NGAPAIN BAWA KUCING JALANAN INI! NAMBAH BEBAN TAU GA!

Papa: KAMU ITU NANTI KUCINGNYA MAKAN DARI MANA! KITA HARUS SEDIAIN JADINYA! LEBIH BAIK KAMU KELUAR! DARI KARTU KELUARGA

Jesseyn: cuman hal sepele kalian bilang beban? Cuman hal sepele gini papa nyuruh aku keluar dari kartu keluarga? Dulu koko dorng aku ke kolam sampe hampir mati aja mama sama papa ga peduli! MAMA PAPA TAU GA! AKU UDAH COBA SEBISA AKU UNTUK NGEBANGGAIN MAMA PAPA TAPI AKU MALAH DICUEKIN! KOKO! YANG SEKARANG SANTAI SANTAIAN MALAH DIBANGGAIN! ok fine aku bakal keluar dari kartu keluarga! AKU BAKAL CARI UANG SENDIRI! mama urus semuanya dan jangan lupa untuk temui selingkuhan mama ya /menepuk pundak mama dan pergi keluar

Aku ga tau sekarang mau kemana
Aku harus mulai dari awal
Aku memberi nama kucingku Ndut
Nama yang aneh namun tak apa

Aku ga tau sekarang mau kemanaAku harus mulai dari awal Aku memberi nama kucingku NdutNama yang aneh namun tak apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Cat (Proses)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang