Perkenalan

7 2 0
                                    

Vote and Follow!
___________________________

3 hari berlalu, dan sekarang waktunya untuk kembali bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Angel sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah barunya. Selain sekolah baru, Angel juga pasti akan mendapat teman baru.

Pagi-pagi buta Angel sudah berada dikamar mandi.
Sedangkan Dinda, Aldo, dan Marcell masih didunia mimpinya yang indah.

Angel bersenandung ria didalam kamar mandi dengan deheman.

"Hmm Hmm Hmm Hm Hmmm" Angel menghentikan dehamannya.

Angel keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit sempurna. Menutup atas dada sampai atas lututnya yang telanjang.

Angel melirik jam yang menempel di dinding kamarnya.

"Jam 5 pagi" gumam Angel.

Angel Sudah memakai seragam putih dan rok abu-abunya tidak lupa dengan dasi yang melilit dilehernya.

"Jam 5 pagi, masih pagi banget ini mah. Bel masuk aja bunyinya jam 07:15" gumam Angel.

"Buka Instagram aja deh" pikir Angel.

Angel berdiri mengambil handphone nya yang berada diatas nakas.
dia mencabut Charger dari Handhpone nya, lalu beranjak ke kasur.

Posisi Angel saat ini sedang duduk setengah tidur. Punggungnya bersender disenderan kasurnya, kaki kirinya bertumpu pada kaki kanannya.

Angel membuka aplikasi Instagram. Lalu mencari uname Neiko, untuk mengecek apakah ada postingan baru?

Pertanyaan Angel sudah terjawab. Angel melihat Instastory yang diposting kemarin oleh Neiko.

"Sampai ketemu di sekolah Friend!" Itulah kata-kata yang tertera di Instastory Neiko.

"Andai gue satu sekolah sama Neiko. Pasti gue lebih bersemangat pagi ini" gumam Angel.

Singkat cerita.

Angel sudah berada di dalam kelasnya. Angel mendapatkan kursi diurutan ke 2 dari depan.
Angel memilih duduk dekat dengan tembok. Angel pun belum mendapati teman sebangkunya.

*Angel POV*

Aku duduk bersantai dikursi, melihat pemandangan lewat jendela yang menghap ke arah lapangan yang begitu luas.

Aku kaget saat ada tangan yang menepuk bahuku. Aku menoleh dan mataku mendapati seorang wanita yang lebih pendek dariku.

"Hai, aku boleh duduk bersamamu?" Tanya wanita itu dengan bahasa formal.

"Tentu saja. kau boleh duduk bersamaku, mungkin kita bisa berteman ataupun bersahabat" ucapku seraya menampilkan senyumku.

"Terimakasih. Perkenalkan Nama ku Rika, Nama Kamu siapa?"

Rika mengulurkan tangannya. Dengan antusias Aku membalas uluran tangan itu.

"Namaku Angeline Agustin. Kamu bisa memanggilku Angel"

"Nama yang bagus" timpal Rika.

Aku merasa malu karena telah dipuji seperti ini. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

Rika mendudukkan dirinya kekursi. Pas setelah Rika duduk, Bell masuk sudah berbunyi dengan sangat nyaring.

Aku beralih menatap kedepan. Didepan kelas ada 1 guru yang sedang menatap muridnya satu-satu.

"Mungkin itu wali kelas ku" pikirku.

"Hallo Anak-anak perkenalkan nama saya Merlin saya wali kelas kalian"ucap Merlin dengan ramah.

"Bisakah kalian memperkenalkan diri didepan kelas?" Lanjut Merlin

"BISA" ucap seluruh murid dengan serempak.

Perkenalan dimulai dari inisial A.

Aku maju kedepan kelas dengan percaya diri. Sesampainya didepan aku meminta izin dulu pada ibu Merlin. Ibu Merlin menganggukkan kepalanya. Aku melihat  teman sekelas ku. Lalu mulai memperkenalkan diri.

"Hallo Nama saya Angeline Agustin, senang bisa bertemu dengan kalian" Ucapku dengan lantang dan tersenyum ramah.
Aku mendengar bisikan-bisikan dari teman-teman ku yang masih bisa ku dengar.

"Angel cantik ya" ucap salah satu cowok.

"Ganjen banget sih!" Ucap wanita dengan bedaknya yang sangat tebal dan terkesan menor.

TAK TAK TAK!

Ibu Merlin memukul papan tulis dengan penggaris nya yang panjang.

setelah dirasa sudah hening, Merlin kembali duduk.

"Lanjut" ucap Ibu.

Aku kembali ketempat dudukku. Aku terheran ketika Rika maju kedepan.

"Bukannya Rika itu inisial R ya?" Pikirku.

"Perkenalkan Namaku Arikaila, Kalian bisa memanggilku Rika"

Rika kembali duduk disampingku.

"Kenapa sejak awal kau tidak bilang kalo namamu Arikaila?" Tanyaku penasaran.

"Bukannya begitu Angel, tapi aku tidak suka jika menyebutkan nama lengkapku, entah kenapa aku sangat tidak suka. Aku lebih suka ketika orang memanggilku Rika" Jelasnya.

"Aneh" satu kata muncul di pikiranku.

"Hallo guys! Namaku Fani Salam kenal" Fani memperkenalkan dirinya dengan genit menatap cowok sekelasnya.

"Ouh, jadi itu Fani" batinku, yang kembali mengingat Fani mengataiku Ganjen.

"Make up nya tebel banget ya" bisik Rika padaku.

Aku terkekeh pelan, ternyata yang menilai make up nya tebal bukan aku saja.

"Hei! Itu yang ngomongin gw Sirik aja Lo!" teriak Fani jarinya menunjuk tepat diwajahku dan Rika secara bergantian.

Aku menahan tawa. saat Fani berteriak bedaknya retak. Aku tidak bisa menahan tawaku hingga...

"BBBHAHAHAHA, TUH MAKE UP LO RETAK. HAHAHAHAHA" Tawaku meledak!
Aku masih tertawa. Tangan kiri ku memukul meja, sementara tangan kananku memegangi perutku.

Setelah tawaku mereda, aku melihat ibu Merlin yang sedang menahan tawanya.

Fani menatap ku tajam.

"Bu saya izin ke belakang" ucap Fani.

Fani keluar kelas dengan menutupi wajahnya.

Seketika tawa ibu Merlin meledak, aku yang melihatnya ikut tertawa, seluruh kelas juga tertawa terbahak-bahak.

___________________________
Vote and Follow!

My Boyfriend Is DoublesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang