Chapter 7

481 54 20
                                    


Sorakan masih terdengar jelas, mereka semua tersenyum senang sembari menstabilkan nafas. Tidak terasa.sudah di penghujung acara, semuanya berjalan lancar, akhirnya mereka bisa melepas rindu bersama Army setelah agensi memutuskan untuk memberikan waktu dua bulan penuh hiatus. Awalnya mereka menolak namun melihat saat itu keadaan masih belum kondusif dengan sang pelaku yang masih belum tertangkap, mereka menyetujuinya.

Satu persatu mereka berjalan ke belakang panggung dan memasuki ruang peristirahatan.

"Hyung, gwenchana?"
Jungkook mendudukkan dirinya di samping namjoon sembari memberikan sebotol air minum.

"Gomawo kookie" balasnya setelah selesai meneguk habis air di dalam botol tersebut.

"Kau pucat sekali hyung"
Namjoon sedikit tersentak saat tangan Jimin menyentuh pipinya. Mochi bangtan tersebut ikut mendudukkan dirinya di samping sang leader.

"Aku baik-baik saja"
Jawab namjoon sedikit risih karna semua member dan staf menatapnya khawatir, apa ia sepucat itu? Rasanya ia sudah meminta sang noona make up untuk menebalkan make up untuk menyamarkan wajah pucatnya.

"Istirahatlah sebentar, dan setelah itu segera berkemas, kalian harus segera kembali ke dorm"
Semua mengangguk dan mulai mengemasi ponsel serta tas mereka.

"Ahh, kecuali kau namjoon, kau ikut denganku"
Lanjut sang manager menatap langsung mata sang leader dan segera berlalu dari sana mengacuhkan tatapan protes para member yang lain.

Namjoon hanya bisa menghembuskan nafas lelah, tidak bisa kah ia beristirahat hanya semalam saja?

"Joon-ah, kau bisa menolaknya, kau butuh istirahat, biar aku yang bicara pada sejin hyung dan pd nim"
Ucap yoongi sedikit emosi dan hendak pergi menyusul sang manager, namun urung karna namjoon menahan tangannya.

"Hyung, aku baik-baik saja, ini tidak akan lama, kalian pulanglah dulu, aku akan segera menyusul"
Balas namjoon sembari memasukkan ponsel serta dompetnya kedalam tas.

"Tapi kau sedang sakit hyung"

"Aku baik-baik saja tae"
Taehyung hendak protes kembali namun urung saat namjoon sudah beranjak pergi, ia hanya bisa pasrah dan menatap punggung sang leader menghilang dari balik pintu. Ia resah, setelah konser hari pertama, namjoon pingsan karena kelelahan. Member lain mengusulkan ia untuk beristirahat namun leader keras kepala mereka itu bersikeras untuk mengikuti konser hari kedua dengan alasan tidak mau mengecewakan Army. Taehyung rasanya ingin memberikan obat bius pada hyungnya itu agar bisa beristirahat.

"Dia akan baik-baik saja tae, jangan khawatir"
Seokjin merangkul adiknya dan membawa mereka ke luar ruangan menuju mobil yang akan membawa mereka pulang.

.
.
.



"Mianhae namjoon-ah"
Namjoon menatap sang manager yang sedang fokus menyetir sambil sesekali meliriknya.

"Gwenchana hyung, aku yang seharusnya minta maaf padamu, maaf sudah membuatmu terlibat"

"Ini bukan salahmu, dari awal mereka memang sudah menargetkan aku untuk mengawasimu"

"Tapi, kau bisa saja menolak hyung"

"Yaa bisa saja, tapi aku tidak mau kau menghadapi mereka sendiri joon-ah"

"Tapi, yoongi-hyung dan lainnya menganggap kau dan pdnim kejam, karena menyuruhku rapat setiap malam dan setiap akhir pekan bahkan di hari libur sekali pun"

Pemuda yang lebih tua melambatkan laju mobilnya guna menambah waktu untuk berbicara dengan pemuda disampingnya saat ini.

"Lalu? Kau mau bagaimana? Kau mau aku bicara jujur pada mereka? Jika setiap aku mengajakmu itu bukan lah untuk rapat? Namun untuk mengantarmu menuju neraka bawah tanah?"

The TreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang