TITIK TERANG

2.4K 136 1
                                    

Berjam-jam berlalu , kerabat serta mas rafi dan istrinya pamit pulang. Sedangkan ibu menginap untuk menemani ayah. Aku disuruh untuk pulang karena rumah tidak ada yang menjaga.

Yasudah lah kita berpamit ke ibu dan ayah yang tertidur pulas diatas kasur. Hari-hari selanjutnya tak pernah ku dengar ada kabar perkembangan kondisi ayah. Aku benar-benar kacau saat itu.

Hampir 3 minggu ayah terkapar koma dirumah sakit ditemani ibu yang selalu menumpahkan air mata. Di minggu ketiga ibu sama sekali tidak pulang kerumah. Untuk mengambil uang saku sekolah atau jajan ku pun aku harus kerumah sakit.

Mau dirumah ataupun disekolah , kala itu kepribadian ku berubah. Aku sangat murung , aku selalu memikirkan keadaan ayahku yang sedang berjuang melawan penyakitnya dialam bawah sadar.

Ayah yang baik , periang , penghidup suasana kini sedang terbaring tak sadarkan diri.

Saat hari minggu kalau tidak salah , ayah koma sudah hampir satu bulan. Pagi-pagi saat ingin bergegas pergi ke rumah sakit membawakan makanan untuk ibu , aku teringat pesan Mas Gofar yang berpesan agar cepat cepat memberitahunya jika terjadi apa-apa dengan ayah.

Hampir 1 bulan itu , ibu memang tidak memberitahukan ke sebagian saudara lainnya kalau ayah sedang sakit berat.

Tidak tahu ini petunjuk dari sang pencipta atau apa , aku buru-buru mencari Hp ibu dikamar. Bisa jadi tidak dibawa oleh ibu karena ku lihat ibu tidak pernah memainkan Hpnya dirumah sakit.

Dan benar saja ku lihat Hp ibu tergeletak dikamarnya. Buru-buru ku telfon mas Gofar dengan maksud tujuan mengabari kalau ayah sedang terkapar dirumah sakit.

Mas Gofar : "Ayu dimana sekarang yu?.."

Aku : "Ayu dirumah pak ini mau pergi ke rumah sakit.."

Mas Gofar : "Ayu tunggu dirumah saja nanti tak jemput biar kerumah sakit bareng.."

Selepas mengabari pa Kyai , kulihat lihat lagi Hp ibu dan kulihat ada satu riwayat panggilan dari nomor tidak dikenal.

Aku mencoba menelfon kembali nomor itu karena dalam hati takut orang kantor yang tidak bisa menghubungi ayah selama sebulan ini jadi menghubungi ibu.

Dan telfon pun terhubung

Aku : "haloo.."

Terdengar suara perempuan yang menjawab.

sangka tidak disangka , aku sedang berhadapan dengan PD kantor ayah. ia menanyai ketidakhadiran ayah selama 1 bulan ini.

Aku coba menjelaskan musibah yang menimpa keluarga kami kepadanya secara rinci. Belasungkawa lah jawabannya.

Ia meminta alamat rumah sakit tempat dimana ayah dirawat. Entah untuk apa tapi kuberikan alamat nya lewat sms.

Obrolan dengan atasan ayahku selesai , kulanjutkan kembali dengan menunggu kedatangan mas Gofar.

SELANJUTNYA>

SANTET TELUH SOANG (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang