Hurt (2)

832 72 4
                                    

Waktu terus berlalu, pernikahan Jaehyun dan Jeno sudah di depan mata, terhitung kurang lebih dua minggu menuju hari bahagia tersebut.

Jeno memasuki apartement milik Jaehyun sambil membawa tas berisi makanan.

"Oppa" panggil Jeno, namun tidak mendapat jawaban hingga kedua kalinya. Jenopun memutuskan ke kamar sang kekasih.

"Sampai kapan dia akan seperti ini terus ?" Katanya sambil mengangkat jas dan kemeja milik Jaehyun yang berserakan di atas tempat tidur.

Drrt

Drrt

Jeno mengambil hp Jaehyun yang bergetar setelah meletakkan pakaian sang kekasih ke dalam keranjang.

Jeno mengerutkan dahinya melihat nama yang tertera pada layar persegi itu, merasa penasaran Jenopun memutuskan untuk menjawabnya

"Yeobseo, Jae ?"

"Kamu sedang tidak sibukkan ?

"Bisakah kamu menemaniku ke super market ? Persediaan susu hamilku habis, dan juga sepertinya baby ingin bertemu dengan ayahnya, bisakan ?"

"Jae ? Jaehyun, kau mendengarkanku ?"

"Je-Jeno" Jaehyun terkejut melihat kehadiran Jeno dikamarnya, dirinya semakin terkejut melihat apa yang sedang dilakukan sang kekasih.

"Sa-sayang, aku . . aku bisa jelaskan" kata Jaehyun yang berjalan mendekati Jeno

.
.

Disinilah mereka sekarang, diruang tengah apartement Jaehyun, bersama dengan Winwin. Jeno duduk tepat dihadapan Jaehyun dan Winwin yang duduk bersebelahan.

"Berapa lama ?" Jeno membuka percakapan di antara mereka

"Berapa lama kalian menyembunyikan semua ini ?" lanjut Jeno, namun tidak ada yang menjawab, Winwin hanya menundukkan kepalanya, begitupun dengan Jaehyun

"Kenapa diam ? Jawablah, sudah berapa lama ?"

"Lebih dari 2 bulan" jawab Jaehyun

"Waeyo ?" lirih Jeno, "Kenapa kalian tega melalukan semua ini terhadapku ?" lanjutnya

"Apa aku memiliki salah terhadap kalian ?"

"Eonni, apa selama ini aku menyakiti eonni ? Apa aku melakukan sesuatu yang salah terhadap eonni ?" tanya Jeno, kemudian mengalihkan pandangannya pada Jaehyun

"Oppa, apa kurangnya aku ? Apa selama ini aku tidak menjadi apa yang kau mau ?" Diam, hanya itu yang kedua orang dihadapannya lakukan.

"Kenapa kalian hanya diam ? Jawab !"

"Aku begitu menyayangi kalian, aku begitu mencintai kalian, tidak pernah sekalipun terpikirkan olehku untuk menyakiti kalian, aku selalu memperlakukan kalian dengan begitu baik, tapi apa balasan kalian ? Kalian menyakitiku" ucap Jeno dengan emosi yang memuncak, wajahnya merah, begitupun dengan wajahnya yang basah akan air mata yang entah sejak kapan mengalir.

Winwin jatuh berlutut dihadapan Jeno, dengan gemetar, dirinya menggenggam kedua tangan Jeno, "Mianhe hikks . . Jeongmal mianhe hiiks . . nae dongsaeng"

"Dongsaeng ? Kau menyebutku dongsaeng tapi apa yang kau lakukan. Jika kau menyebutku dongsaeng maka tidak seharusnya kau berbuat seperti ini" Jeno menghempaskan tangan Winwin kemudian berdiri dan berniat pergi dari sana

"Jeno-ah" Jaehyun menggenggam erat tangan Jeno

"Aku mohon maafkan aku, semua itu adalah kecelakaan. Aku sangat mencintaimu sayang"

JaeJenWhere stories live. Discover now