Jaehyun memandang ibunya yang sedang sibuk dengan majalah ditangannya, "Ada apa ? Kenapa melihat eomma seperti itu ?" tanya Jessica yang sadar bahwa anaknya terus melihatnya
"Ada yang ingin Jae tanyakan" ucap Jaehyun dan Jessicapun meletakkan majalahnya dan fokus pada sang anak
"Jeno, apakah eomma mengenalnya ? Maksudku, apakah sebelumnya eomma pernah bertemu dengannya ?"
"Wae ? Kenapa bertanya seperti itu ?"
" Sejak pertama kali eomma dan appa datang ke rumah keluarga Lee dan bertemu dengan Jeno, eomma terlihat seperti sudah mengenalnya begitu lama, bahkan eomma terlihat begitu perhatian padanya dibandingkan Taeyong tunanganku sendiri"
Mendengar seluruh perkataan sang anak, Jessica terdiam beberapa saat. Memang benar yang dikatakan oleh Jaehyun, dirinya memang lebih perhatian pada Jeno dibandingkan Taeyong, namun apakah salah jika dia melakukan itu semua ? Dirinya begitu menyayangi Jeno, dan menganggap Jeno adalah anaknya sendiri, ditambah dengan keadaan sekarang ini, yang mana pasti begitu menyakitkan bagi anak manis itu.
"Ya kau benar, eomma memang sudah mengenalnya, appa juga. Kami mengenalnya begitu lama, sangat lama, jauh sebelum kau berhubungan dengan Taeyong"
"Di mana ? Dan bagaimana bisa kalian mengenalnya ?" tanya Jaehyun lagi.
"Karenamu"
.
.
Taeyong dan Jaehyun kembali mendatangi butik untuk melakukan pengukuran pakaian pengantin mereka yang terakhir kalinya, setelah selesai dengan pakaian, merekapun mendatangi toko perhiasan guna mengambil cincin pesanan mereka dan kini mereka berdua sedang makan siang di salah satu restoran yang dekat dengan rumah sakit tempat Taeyong kerja.
"Waeyo ? Apa terjadi sesuatu ?" tanya Jaehyun saat melihat Taeyong hanyaa mengaduk makanannya asal tanpa memakannya sedikitpun.
"Jeno, dia tidak bisa hadir saat pernikahan nanti" kata Taeyong
"Kenapa tidak bisa ?"
"Dia memiliki pekerjaan yang sama sekali tidak bisa ditinggalkan, dan besok dia akan pergi"
Semalam ketika selesai makan malam, Jeno meminta kedua orang tuanya dan Taeyong untuk berkumpul bersama di ruang keluarga, karena ada yang ingin disampaikan olehnya, dan ternyata apa yang dikatakan oleh Jeno membuat ketiga orang yang lebih tua darinya terkejut.
"Aku tidak bisa menghadiri pernikahan Taeyong hyung nanti"
"Waeyo ?" tanya Taeyong dengan ekspresi terkejutnya
"Aku harus kembali ke Amerika, perusahaan membutuhkanku"
"Kau memiliki sekretaris dan karyawan yang begitu banyak disana, tidak bisakah mereka menanganinya terlebih dahulu selama kau berada di sini ? Ini hari bahagia hyungmu, bagaimana bisa kau lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan hyungmu sendiri" ucap Tiffany
"A-aniyo, bukan begitu maksudku eomma. Aku juga tidak ingin seperti ini, tapi perusahaan benar-benar sedang ada masalah dan harus aku yang menanganinya langsung"
"Tidak bisakah kau menanganinya dari sini ?" tanya Donghae dan Jeno menggelengkan kepalanya
.
.
Donghae dan Tiffany memasuki kamar anak bungsu mereka dan mendapatinya sedang berdiri dekat jendela memandang halaman belakang rumahnya mereka.
"Eomma, appa" sapa Jeno dan menghampirinya orang tuanya yang duduk pada sofa dikamarnya
"Kenapa belum tidur ?" tanya Donghae
YOU ARE READING
JaeJen
FanfictionBook ini khusus untuk Jaehyun × Jeno ya . . Entah kenapa lagi suka banget sama mereka berdua . .