[♧] πέντε

13 3 5
                                    


Please change to black background

Please change to black background

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°•°•°•°•°•°

Gadis muda bermata hazel itu terlihat sedang merenggangkan tubuhnya. Ia sudah mengenakan dress piyamanya saat ini. Ia membaringkan tubuhnya menatap langit-langit kamarnya.

"Gimana caranya gw balik ya? Sekolah gw gimana? Adek adek gw siapa yang jagain? Gw blom ngepublish cerita anjir!"

"mana bajunya bikin sesek semua anjer, gak kira-kira makein korset ampe pinggang gw ditendang, Cuma ni baju doang emang yang paling waras, hhh.." gumamnya

Ia mendudukkan dirinya, menatap jauh keluar jendela besar yang mengarah pada balkon. Langit malam tampak suram ditemani Purnama dengan sekumpulan awan.

Dirinya merasa putus asa, tidak ada petunjuk atau pun jalan keluar. Ingin berteriak bagaimana bisa ia terlempar kedunia antah berantah ini.

Sylvia berjalan ke arah jendela besar yang menuju balkon kamarnya. Ia membuka jendela besarnya, tangannya memegang erat besi pagar pembatas balkon, angin malam begitu menusuk kulitnya, menerbangkan beberapa helai rambut coklatnya.

Manik hazelnya menerawang jauh ke depan. Tembok besar yang membatasi kediaman keluarga Duke dengan rumah rumah para penduduk, ia menghela napas, ini bukan dimensinya.

"Weh buwong apa tuh?" batin Sylvia

Terlihat burung merpati putih terbang ke arahnya, dan hinggap diatas meja yang terdapat tepat dibelakang Sylvia. Dirinya menghampiri burung merpati putih itu, terdapat botol kecil yang dikalungkan dilehernya.

Burung tersebut menundukkan kepalanya, mungkin meminta agar gadis muda dihadapannya mengambil botol kecil yang dikalungkan dilehernya.

"Ini maksudnya lagi hormat gitu kali ye,kek beri salam?"

Sang gadis muda mengikuti gerakkan burung berbulu putih bersih dihadapannya, sedikit bodoh memang, oke maap.

Manik hazelnya masih menatap botol kecil itu, diambilnya perlahan dan mengeluarkan kertas kecil yang tergulung didalamnya, ia membacanya.

"Nona Sylviana Aretha suatu kehormatan bagi saya menyambut anda, ah apa anda benar-benar nona Sylvia? Yah selamat datang untuk anda. Mata hazel yang Indah dengan wajah rupawan, namun dengan hati yang selalu dipenuhi rasa iri dan ambisi. Ubahlah diri itu. Bagaimana cara kalian menghadapi dunia baru yang didominasi oleh kebencian, balas dendam, cemooh, tapi juga dengan sedikit Cinta dan kebersamaan. Kembalikan nama baik diri itu, maka kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan. Ah, Apa kata-kata saya terlalu kasar?"

[Sword & Magic]

"siapa ini anjir, mata-mata FBI jangan-jangan?"

Burung itu terbang setelah Sylvia membaca surat yang diantarnya. Sedangkan dirinya masih mematung dengan jemarinya yang menggenggam kertas lusuh itu.

"Tunggu, 'Kalian' berarti bukan Cuma gw yang terjebak di dunia antah berantah ini kan?"

"Tunggu, 'Kalian' berarti bukan Cuma gw yang terjebak di dunia antah berantah ini kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc~
PTS aaaaaaaah :")

▪︎ÓneiroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang