Bucin

807 77 13
                                    

Taeyong dan jisoo

"Tadi kenapa kamu ngga liat aku tanding,hm?"ucap taeyong ke mba pacar yang sedang menyingkirkan rambut yang menghalangi matanya.

Mereka sedang berada di rooftop sekolah.setelah pertandingan basket melawan sekolah sebelah taeyong bergegas menghubungi jisoo untuk menuju ke rooftop.

"Ya maaf tadi kan ada rapat OSIS jadi ngga bisa lihat pertandingan,tadi juga rapat nya mendadak jadi ngga sempet ngehubungin kamu."ucap jisoo sambil mengusap Surai hitam taeyong yang sedang tiduran dengan menjadikan paha jisoo sebagai bantal."lagian ngga ngaruh juga ada Atau ngga adanya aku."lanjutnya.

"Ya ngaruh lah,kan kalau ada kamu aku jadi lebih semangat."ucap taeyong tak terbantahkan.

"Iya..iya.sebagai permintaan maaf aku dan ucapan selamat karena kamu menang aku bakal turutin permintaan kamu."

"Janji."ucap taeyong sambil menyodorkan jari kelingkingnya.

"Iya janji,yaudah kamu mau apa?"

"Aku mau kita kencan seharian penuh."

"Memangnya kamu ngga capek,kan kamu baru tanding."

"Ngga,kan kencan nya sama kamu jadi aku ngga ngerasain capek."

Aneh memang taeyong yang dikenal dingin dan tsundare bisa sebucin ini sama jisoo,cuma sama jisoo aja taeyong bisa semanja ini.sama keluarganya aja ngga pernah kaya  gini,lagian gimana mau manja-manjaan kalau keluarganya aja sifatnya 11 12 sama taeyong.

"Hilih gombal."

______________________________________________

"Assalamualaikum Tante."

"Waalaikumsalam,eh jisoo mau jengukin taeyong ya."

"Iya Tante."

"Kamu langsung ke kamar taeyong aja ngga papa."

"Yaudah kalau begitu aku ke kamar taeyong dulu ya Tan."

Jisoo begitu khawatir ketika jeno,adik taeyong mengatakan kepadanya bahwa taeyong sakit.jeno sudah pusing dengan kelakuan kakak nya yang terus mengeluh karena badannya panas,jika bukan kakak nya sudah Jeno ceburkan kesungai biar kedinginan.karna sudah tidak tahan Jeno menghubungi jisoo dan meminta bantuan untuk membungkam mulut taeyong.

Saat jisoo berada di depan kamar taeyong ia mengetok pintu terlebih dahulu,namun karena tidak ada jawaban ia segera masuk ke dalam.

Ketika sudah di dalam jisoo melihat taeyong yang terbaring lemah dengan handuk kecil di dahinya.ia segera menghampiri taeyong dan menyentuh dahinya.taeyong yang merasa terusik pun membuka matanya.

"Jisoo."ucap taeyong lirih,tenggorokannya terasa kering, badannya pun sangat lemas.

"hm,nih minum dulu."jisoo membantu taeyong untuk meminum air putih yang ada di nakas.

"Kamu belum makan?sini aku suapin,perut kamu harus ke isi setelah itu baru minum obat."ucap jisoo panjang lebar.

"Ngga mau,buburnya ngga ada rasanya,hambar."

tokoh utama[one shoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang