Berkemah
bersama
The GreytroopsGambar berisi pengumuman acara itu terpasang di beranda website resmi milik The Greytroops. Setelah diluncurkan beberapa menit lalu, tiket yang tersedia hanya 50 orang itu habis terjual. Meski harga mengikuti acara itu terbilang tidaklah murah, tetap saja tiket itu laku. Belum ada beberapa jam sudah ludes terjual, bahkan Website penjualan tiket itu sempat tak bisa diakses saking banyaknya peminat.
Anggota The Greytroops yang memonitori peluncuran tiket itu hanya bisa takjub. Mereka sama sekali tidak menyangka akan habis dalam waktu yang singkat itu.
Fahri langsung bertepuk tangan dengan keras ketika mendengar tiketnya habis. Dia senang akhirnya bisa membuat acara impiannya menjadi nyata. Agung juga tak mau kalah, dia langsung melakukan siaran instagram ketika melihat tiket habis.
Andika yang sibuk sama tugas kampusnya sama sekali tak terkejut, dia yakin kalau tiket habis karena ada Biyan. Pasalnya pesona dari Biyan sangat besar.
"Andika, abis ini ngerjain tugas dari Pak Abdi yah. Tapi gue butuh buku pendukung, niatnya mau ke perpustakaan,"
Andika mengangguk pelan sambil tersenyum. Tapi tingkah dari Andika maupun Felisha kini menarik perhatian dari teman satu band nya yang lain.
"Sha, lagi deket sama Andika si cuek?"ledek Fahri sambil terkekeh pelan.
Andika langsung menanggapinya dengan tawa kecil. "Orang kita lagi belajar, kan, Sha?"
Felisha yang ada disana juga tersenyum kecil. "Kan mulai kan, Fah, jangan kayak anak SMA deh."
"Agung, lihat tuh si Felisha udah berani ngomong."tegur Fahri pada Agung.
Agung yang sedang melakukan live instagram memamerkan suasana di dalam ruang latihan itu. Agung juga mengarahkan lensa kamera telepon miliknya itu menyorot Felisha. Tapi Biyan malah berdiri di depan kamera itu seakan menyapa penggemar. Biyan menghalangi kamera yang menyorot itu.
"Biyan! Lo menghalangi kamera tau nggak?"gerutu Agung kesal.
Biyan menghentikan siaran langsung itu sementara. Lalu dia menatap Agung singkat. "Kalau mau pamer muka, sendiri aja, orang yang nggak tau apa-apa di dunia entertaiment nggak usah diajak."
"Apaan sih, gue nggak ngerti."jawab Agung cepat.
Biyan menyerahkan telepon genggam milik Agung itu. "Felisha butuh privasi nya. Jangan buat dia tersorot publik, dia emang temen kita, tapi dia juga punya dunia pribadi."ucap Biyan penuh penekanan.
Felisha yang mendengar keributan itu hanya bisa terdiam sejenak. Biyan membela dirinya? Tunggu, Felisha tidak melakukan kesalahan apapun kenapa harus dibela?
"Yaelah, Yan. Oke gue minta maaf,"ujar Agung cengengesan.
Biyan mengangguk singkat lalu berjalan cepat meninggalkan ruangan latihan. Ketika Biyan melakukan itu, dia sadar. Dia memang tak mau Felisha dikenal oleh banyak orang dan menganggu kehidupan privasi mantan pacarnya itu. Melihat Biyan yang melengos pergi, Felisha sempat mengerutkan alisnya. Pikirannya seakan dipenuhi kalimat tanya.
Dia kenapa?
Lamunan Felisha terganggu ketika pipinya terasa dingin. Dengan polosnya, Felisha menoleh. Ada Andika yang tengah mendekatkan es dingin dipipinya. Felisha kemudian menyingkirkan minuman itu agar dia tak merasa dingin lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Love [ 🔜 ]
ChickLitDulu, Felisha adalah segalanya untuk Biyan. Lelaki itu bisa menghabiskan waktu lama membicarakan hal apapun dengan Felisha. Dulu, Felisha adalah kekuatannya. Lelaki itu bahkan tidak mau berdiri di hadapan orang banyak jika tidak ada Felisha di samp...