Sean sebenarnya menyadari keegoisannya untuk menemukan sang adik yang sudah menghilang selama 8 tahun. Namun hatinya menyakini jika sang adik masih hidup meskipun entah dimana.
Tak banyak yang bisa membantunya karena ia tak bisa membiarkan orang luar tahu apa yang ia kejar saat ini. Untuk itulah Sean hanya bisa berharap pada Tuan Wang, ayah Yibo, yang merupakan seorang senior detektif.
Namun sayangnya sampai saat ini belum ada perkembangan yang cukup berarti karena banyak hal yang hilang berkaitan dengan kasus keluarga Xiao ini. Bahkan kepolisian seolah bungkam dan menutup rapat kasus ini secepat mungkin. Alasannya?? Tak ada satupun yang tahu.
Hanya saja Sean tidak menyangka jika orang kepercayaan Tuan Wang yang ditawarkan untuk membantunya adalah Wang Yibo, bocah nakal yang hobi menempel padanya saat masuk SHS. Tentu saja Tuan Wang tidak akan mungkin menyerahkan kasus ini pada orang luar, namun Sean tak menyangka jika ia harus kembali bertatap muka dengan orang yang tak ingin ia libatkan sedikitpun.
"Mubo, aku... kau tidak akan meninggalkanku bukan?"
Seketika bulu kuduk Mubo merinding mendengar pertanyaan Sean. Dengan cepat tangannya menyentuh dahi Sean memastikan anak itu tidak demam.
"Apa-apan kau ini? Menyetir yang benar," kesal Sean seraya memukul tangan Mubo yang baru saja memeriksa dahinya.
"Kau yang apa-apaan? Pertanyaanmu membuatku merinding. Kupikir kau demam makanya kuperiksa."
"Aku sehat, bodoh."
"Apa kau bilang?!"
"Aku sehat. Makanya pasang telingamu dengan benar. Jangan gunakan sebagai aksesori saja. Fungsikan telingamu."
Oke... Sean selalu benar dan Mubo dipastikan selalu 'harus' kalah. Pemuda itu menghembuskan nafas meluapkan kekesalannya.
"Jawab pertanyaanku," tuntut Sean melihat Mubo malah diam tanpa memberinya jawaban.
"Sean dengar. Jika aku ingin meninggalkanmu, maka sudah sejak dulu kulakukan. Tapi aku masih disini bersamamu bukan?"
"Tapi aku selalu bersikap egois."
"Memang," sahut Mubo cepat.
"Tapi aku yakin Ai masih hidup. Sekalipun aku gagal mengungkap kasus kematian orangtuaku, setidaknya aku berharap untuk bisa melindungi Ai. Aku ingin menemukannya dan memastikan ia tak akan disakiti siapapun lagi."
Mubo akhirnya sadar emosi Sean kemarin pasti ada hubungannya dengan Ai. "Apa ini yang membuatmu begitu emosi kemarin sore?"
"Bukan," jawab Sean cepat mematahkan kesimpulan Mubo barusan.
"Lalu?" Jujur Mubo menjadi penasaran. Apa yang membuat Sean sampai seperti itu kemarin jika bukan karena Ai.
"Aku... Tidak ingin bekerjasama dengan Wang Yibo lagi," jawaban Sean yang sepertinya tak sesuai dengan maksud pertanyaan Mubo, membuat pemuda yang tengah menyetir itu makin penasaran.
"Kenapa begitu? Kita baru saja memulainya. Kupikir kita harus memberikan banyak waktu untuknya menemukan adikmu. Dalam waktu sesingkat ini pastilah dia belum bisa menemukan petunjuk apapun. Jangan buru-buru menyimpulkan jika orang itu tak mampu membantu kita," sepertinya Mubo salah paham dengan alasan Sean memutuskan berhenti bekerjasama dengan Wang Yibo.
"Dia... Aku hanya tidak ingin melibatkannya."
~°°~
Yibo menggigit sandwich-nya sambil berjalan tergesa-gesa. Semalam ia menginap di tempat Haikuan untuk sekedar melepaskan diri sejenak dari pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
~Xiao Zhan fanfict~ The Walk
FanfictionKejadian mengerikan yang menimpa keluarganya membuat Xiao Zhan menjadi satu-satunya yang tersisa dari keluarga Xiao. Ayah dan Ibunya dibunuh dengan kejam sedangkan adiknya, Xiao Ai, menghilang tepat di hari pembantaian keluarganya. Tujuan hidup Xia...