Lovely For Ari

Part 6

(｡♡‿♡｡)

"Seperti sebuah bunga. Jika aku menyukainya, aku pasti memetiknya dan hanya akan menghirup aromanya saja. Tetapi jika aku menyayangi bunga itu, aku pasti akan menjaganya dan merawatnya hingga tumbuh dengan baik."

- Azfario Afrianantha

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

🌸 Happy reading ...

"Pagi, kak!" Ari muncul tiba-tiba dihadapan Lovely yang baru saja keluar dari kelasnya dan membuat cewek itu terkejut.

"Udah siang!" Ketus Lovely.

Ari menengok kearah jam tangan miliknya dan melihat jarum jam masih menunjukkan pukul 10.15.

"Yaudah deh Ari ulangi ya," ucap cowok itu memberi jeda. "Selamat pagi menjelang siang kak Love!" Ulangnya.

"Hah?" Lovely memeriksa keadaan telinganya apakah masih baik-baik saja atau tidak. Ia tidak mungkin salah mendengar.

"Panggilan baru buat kakak, bagus kan?" Ucap Ari antusias.

Lovely tidak menanggapi perkataan Ari, lalu melangkahkan kakinya untuk mendahuluinya.

"Yah ditinggal," sedih Ari.

***

"Kak," panggil Ari. Cowok itu mengikuti Lovely sampai mereka berhenti dikantin.

"Apa?" Jawab Lovely.

"Nggak makan?" Tanya Ari.

"Makan lah, cuma bingung mau makan apa," jawab Lovely. Matanya fokus melihat sekeliling kantin untuk memutuskan menu makan siangnya.

"Gimana kalau seblak? Aku yang pesenin ya, Kak," tawar Ari kemudian Lovely janya membalasnya dengan anggukkan kepalanya. "Boleh."

Sembari menunggu Ari memesankan makanannya, Lovely membuka instagram miliknya kemudian menemukan sebuah foto dirinya dipostingan seorang cowok yang tak lain adalah Ari, adik kelasnya.

Ia melihat kata-kata yang dituliskan Ari pada postingan fotonya. 'Wanita pertama dan satu-satunya yang kusayangi'

Lovely ingin sekali marah kepada adik kelasnya itu karena nekad memposting foto dirinya, ditambah lagi kata-kata yang ia tuliskan seakan ia tidak menyayangi ibunya sebagai salah satu wanita yang menyayanginya.

Saat Ari kembali dengan membawa dua porsi seblak dan dua minuman ditangannya, Lovely langsung menyodorkan handphone-nya kepada Ari. "Ini apa?!" Ketus Lovely dengan lebih menekankan suaranya.

Ari terdiam tak bersuara. Ia ingin menjelaskannya tetapi hatinya ragu untuk mengatakannya. "Ini apa, Ari!" Ulang Lovely dengan nada yang ditinggikan.

"M--maaf kak. Ari nggak izin dulu ke kak Love.." Belum saja Ari menyelesaikan perkataannya, Lovely bangkit dari duduknya lalu segera meninggalkan Ari sendiri dikantin.

"Kak."

"Kak Love."

Ari segera menyusul Lovely yang pergi dengan amarahnya, ia tidak ingin kedekatannya akan pudar jika ia tidak bisa menyelesaikannya. Baru beberapa hari ia bisa dekat dengan seorang Lovely, Ari tak mau jika usahanya akan gagal.

"Apa lagi sih?!" Ketus Lovely.

"Maafin dong kak. Ari hapus deh sekarang juga, beneran deh." Ari mengambil handphone yang ada disakunya lalu membuka akun instagram-nya dan menghapus postingannya.