20%

678 157 8
                                    

Di kostan putra yang Hyunjin tempati ini berisi 10 orang laki-laki yang memiliki latar belakang berbeda-beda.

Karena saat ini sedang libur semester, setengah populasi di kostan ini pulang ke rumah dan sisanya memilih untuk menetap di kostan, salah satunya adalah Hyunjin.

Jadi, sekarang Hyunjin bersama 4 orang lainnya; Minho, Changbin, Jeno, dan Haechan berkumpul di ruang tengah sampil ps-an. Cuma berempat doang sih yang main, Jeno nggak.

“YANG KALAH BELIIN ES KRIM YA!” seru Haechan.

Yang lain mengangguk setuju, jadilah  orang itu gaduh sambil main ps. Dan yang kalah itu timnya Hwang Hyunjin sama Lee Minho.

“Mampus, beliin es krim.” ucap Haechan.

“Gue yang mag*num ya.” ucap Changbin.

“Anjing, yang merakyat dikit dong!” ucap Hyunjin, “Wa*lls aja lah, merakyat.” katanya, lalu segera keluar dari area kostan.

Buru-buru banget, sampai lupa bawa sesuatu yang penting.

Sekarang di tangan kanan dan kiri Hyunjin sudah ada lima buah es krim seharga tiga ribuan, mumpung kasirnya nggak ramai jadi dia buru-buru buat bayar.

“Totalnya jadi lima belas ribu.” ucap petugas kasir.

Hyunjin rogoh deh tuh kantong kolornya, tapi kok kosong ya?

Sial, dia lupa bawa uang.

“Hmm, Mbak, tunggu sebentar ya saya mau ambil uang—”

“—sekalian aja sama punya aku.” potong seseorang.

Hyunjin menoleh ke belakang, matanya membulat sempurna. Selain menjadi pujaan hati, cowok manis itu juga pahlawannya Hyunjin!

Tak ingin membuang waktu, jadilah Hyunjin dibayarin dulu sama si manis.

“K-kamu yang di laundry itu ya?” tanya Hyunjin, sekarang mereka sudah keluar dari Indoapril.

“Iya hehehe.” jawab si cowok manis.

“Kamu lewatin kost putra nggak? Kalau iya, kamu mau tunggu sebentar nggak di depan gerbang? Saya mau ganti uang kamu.” tanya Hyunjin.

Cowok manis itu terkekeh, “Lewat kok, hm nanti aja deh gantinya, kan besok masih bisa. Aku juga buru-buru takutnya Ibuku kelamaan nunggunya.” jawabnya.

“Ya udah, makasih banyak ya, saya pasti ganti kok. Saya duluan.” ucap Hyunjin saat mereka sudah berada di depan gerbang kost putra.

Okay, dadah!” seru cowok manis itu.

Hyunjin masuk ke dalam kostan, ada satu penyesalan kenapa ia lupa menanyakan nama cowok manis itu.

“Woi anjir lo udah diteriakin dompetnya ketinggalan nggak denger-denger.” ucap Changbin.

“Hahaha, sans. Nih.” jawab Hyunjin.

“Buseh, dapet duit dari mana lo?” tanya Jeno sambil ngemut es krim cokelat.

“Dari bidadari.” jawab Hyunjin sambil menampilkan senyum lebarnya.

“Bocah edan.” celetuk keempat temannya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Note: Jangan lupa pencet bintang di kiri bawah ya, itu sangat berarti buat aku :]

Laundry Boy | Hyunmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang