0%

1K 169 4
                                    

Hwang Hyunjin atau biasa dipanggil Hyunjin, cowok kelebihan bibir yang sekarang statusnya adalah mahasiswa jurusan Manajemen Bisnis semester 5 itu kini sedang berleha-leha ria di sofa ruang tengah kostannya.

Sekarang hari pertama libur semester dan rencananya selama liburan ini dia cuma mau ngebangke di kostan sama beberapa anak lainnya yang tidak pulang ke rumah.

Iya, Hyunjin anak rantau.

“Mau ke mana Bang?” tanya Hyunjin ketika melihat Lee Minho—Kakak tingkatnya—membawa tas kain besar.

“Ke tempat laundry.” jawab Minho.

“Sini gue aja Bang, bosen gue di kostan doang.” ucap Hyunjin.

“Serius lo?” tanya Minho memastikan, takut-takut ada yang salah dengan adik tingkatnya ini.

Hyunjin mengangguk, “Iye, sini biar gue aja.” ucapnya.

Setelah meyakinkan Minho, jadilah Hyunjin yang berjalan menuju tempat laundry langganan dia sama anak-anak kostan. Jaraknya 200 meter dari kostan, tidak terlalu jauh jadi bisa jalan kaki.

Sampai di depan tempat laundry, ternyata sepi karena masih pagi. Waktu masuk, Hyunjin disapa sama seorang cowok manis yang berdiri di meja kasir.

“Selamat pagi, selamat datang!” seru cowok manis itu.

Hyunjin terpaku selama beberapa saat, kemudian mengerjapkan matanya.

“Ehm ini, mau ngelaundry sekalian mau ambil laundryan minggu kemarin.” jawab Hyunjin, mencoba se-cool mungkin.

“Atas nama siapa?” tanya cowok itu.

“Yang minggu kemarin atas nama Hyunjin, yang ini atas nama Minho.” jawab Hyunjin.

Cowok manis itu mengangguk, kemudian menimbang tas yang berisi baju kotor Minho. Setelah mengurus punya Minho, sekarang giliran Hyunjin ngambil cuciannya yang seharusnya diambil kemarin.

“Hyunjin, ini.” ucap cowok itu.

“M-makasih.” ucap Hyunjin sambil menerima plastik berisi pakaiannya yang sudah bersih dan terlipat rapi.

“E-ehm anu, belum bayar.” kata cowok itu.

Hyunjin mengerjapkan matanya, kemudian merogoh sakunya untuk mengambil dompet tebalnya.

“Berapa?” tanya Hyunjin.

“Dua puluh lima ribu.” jawab cowok itu.

Langsung saja Hyunjin bayar dengan uang pas hehehe, nggak kuat dia tuh lama-lama di hadapan cowok manis itu.

“Uangnya pas ya, makasih.” ucap cowok itu.

“E-eh iya, makasih juga.” kata Hyunjin, kemudian ia berjalan cepat keluar dari tempat laundry itu.

Sampai di kostan, ia segera mengetuk kamar nomor 8 dengan brutal.

“Monyet bacot banget, apaan?!” tanya Seo Changbin—Kakak tingkatnya— dengan tidak santai.

Hyunjin mengusap tengkuknya, “Bang, lo mau ke tempat laundry kapan?” tanya Hyunjin.

“Besok, kenapa? Mau nganterin?” jawab Changbin.

Hyunjin mengangguk semangat, “Iya Bang!” jawabnya, “Besok chat gue ya, biar gue yang ke sana!” sambungnya, kemudian berlari kecil menuju kamarnya yang ada di lantai dasar.

Changbin menggelengkan kepalanya, sepertinya ada yang salah dengan Hyunjin.

Dan tanpa sadar, kisah percintaan Hyunjin baru saja dimulai.

Note: Jangan lupa pencet bintang di kiri bawah ya, itu sangat berarti buat aku :]

Terima kasih.

Laundry Boy | Hyunmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang