80%

509 127 5
                                    

Hyunjin mendesah kesal, bisa-bisanya Changbin tega memberikan dare yang menurutnya nggak masuk akal.

Masa Hyunjin disuruh beli alat kontrasepsi di Indoapril? Mana pas banget sekarang malam Jumat, ditambah gerimis kecil yang mengguyur Kota Metropolitan ini.

“Beli atau makan jengkol buatan pacar gue?” tanya Changbin sambil menyodorkan sepiring jengkol.

Jeno menahan tawanya sedangkan Haechan sibuk makanin jengkol yang faktanya adalah makanan favoritnya.

Akhirnya Hyunjin pasrah, dia ke Indoapril buat beli f*iesta tapi bukan chicken nuget.

“M-makasih.” ucap Hyunjin canggung.

Pegawai kasir tersenyum kikuk, “I-iya sama-sama.”

Waktu mau keluar, Hyunjin melihat bidadari jatuh dari surga. Guyon. Dia melihat Seungmin berdiri di depan Indoapril, langsung saja dia hampiri.

“Seungmin?” panggil Hyunjin.

Seungmin menoleh, “Eh, Hyunie.” ucapnya.

Hyunjin senyum malu-malu, “Kamu habis dari mana? Mau pulang bareng nggak? Saya pakai payung nih.” tanya Hyunjin.

“Habis beli pecel disuruh Kakak, boleh deh.” jawab Seungmin, kemudian ia mendekat ke arah Hyunjin.

Hyunjin deg-degan banget, dia jadi gemeteran.

“Kamu beli apa?” tanya Seungmin.

Mampus. Mau jawab apa Hyunjin?

“O-oh ini, permen hehehe. Buat Haechan.” jawab Hyunjin.

Seungmin mengangguk, “Oh permen.” ucapnya, “Haechan yang manggil kamu Hyunjing ya?” tanyanya.

Hyunjin mengangguk, “I-iya.”

“Bagusan juga Hyunie, panggilan dari aku hehehe.” celetuk Seungmin.

Jantung Hyunjin rasanya hampir lompat.

“Seungmin, kamu bawa aja payungnya. Maaf nggak bisa antar kamu sampai depan rumah.” ucap Hyunjin waktu mereka sampai di depan gerbang kostan.

Seungmin mengangguk, “Oke, aku pinjam dulu ya payungnya. Makasih Hyunie.” ucapnya. “Besok aku kembaliin payungnya, tapi jangan tunggu aku datang.” lanjutnya.

Hyunjin mengangguk, “Oke, saya masuk ya. Hati-hati.” ucapnya.

Jangan lupa dipencet bintangnya :D

Laundry Boy | Hyunmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang