50%

593 135 6
                                    

Liburan semester tersisa enam hari lagi, tidak ada perubahan karena Hyunjin masih tetap ngebangke di kostan.

Kali ini suasana kostan sepi karena cuma ada Hyunjin, Minho, sama Jeno doang. Changbin lagi ke rumah teman kampusnya sedangkan Haechan lagi pacaran sama Ryujin.

"Bosen banget dah gue." ucap Hyunjin.

"Cari pacar." celetuk Minho.

"Kayak lo nggak jomblo aja." ucap Hyunjin. Otaknya terus berputar, berpikir kemana ia harus pergi.

Kalau dipikir-pikir, Hyunjin kangen juga sama si Seungmin. Cih, padahal baru ketemu kemarin.

Hyunjin tidak punya alasan untuk pergi ke tempat laundry hari ini, karena ia baru bisa mengambil bajunya besok.

Tahan ya, Hyunjin.

Akhirnya Hyunjin memilih untuk nyari makan aja, naik motor sore-sore begini kayaknya enak, jalanan juga lagi nggak macet-macet amat.

Singkatnya Hyunjin sudah siap sama si Cupita, tinggal tancap gas aja. Tapi dia urungkan karena tiba-tiba dia dipanggil sama seseorang.

"Hyunjin!"

Waktu dengar suaranya, Hyunjin langsung nengok, ternyata itu Seungmin.

"E-eh, Seungmin. Mau kemana?" tanya Hyunjin.

"Ke depan." jawab Seungmin.

"Mau bareng?" tanya Hyunjin.

Seungmin menggeleng, "Nggak usah, cuma ke Indoapril doang kok." jawabnya.

"Sama, saya juga mau ke sana. Ayo naik, biar sekalian." alibinya, padahal dia nggak pengin ke Indoapril.

Akhirnya Seungmin nurut deh.

"Kamu mau beli apa?" tanya Hyunjin.

"Tiket kereta, kamu mau beli apa?" jawab Seungmin.

"Oh, saya cuma mau beli camilan aja sih. Ya udah saya ke sana dulu." kata Hyunjin, kemudian dia jalan ke rak berisi ciki-ciki dan bengong di sana.


Nggak sadar dari tadi cuma bengong di depan rak ciki, bahu Hyunjin ditepuk sama Seungmin yang sepertinya sudah selesai membeli tiket.

"Hyunjin, kok bengong?" tanya Seungmin.

Hyunjin terkekeh, "E-eh iya ehehe, tadi lupa mau ngapain."

Ya, alasan yang bodoh, Hyunjin.

Sama seperti beberapa hari yang lalu, Hyunjin mengantarkan Seungmin hingga ke depan rumah.

"Makasih ya, maaf kalo aku ngerepotin." ucap Seungmin.

"Santai aja, nggak masalah kok." jawab Hyunjin.

Seungmin mengangguk, "Emm Hyunjin, anu, kamu besok sibuk nggak?"

Hyunjin menggeleng, "Enggak kok!" serunya.

Seketika Hyunjin mencium aroma-aroma keberuntungan.

Note: Jangan lupa pencet bintang di kiri bawah ya, itu sangat berarti buat aku :]

Laundry Boy | Hyunmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang