TL - 3

4.5K 518 23
                                    

°✥✤✣  Triplet Lee  ✣✤✥°


8 bulan kemudian...

"Hore! Juno juga udah bisa duduk sendiri sekarang!" Seru Renjun antusias dan membuat sang anak yang dipuji tertawa lucu ke arahnya.

"Daddy harus tahu kalau kamu udah bisa duduk juga," ucapnya lalu mengambil ponsel dan merekam kegiatan Juno yang sedang berusaha untuk duduk lagi.

Chenle dan Jisung yang melihat sang adik bisa duduk seperti mereka juga menepuk tangannya senang.

Renjun memang selalu mengupdate perkembangan Triplet pada Jeno. Karena sudah dari lima bulan yang lalu sang suami mulai aktif bekerja lagi ke kantor.

Untuk urusan rumah, Renjun memang menyerahkan semuanya kepada para maid yang berada di sana. Tapi untuk urusan Triplet, dia yang menghandle sendiri.

Karena Renjun tidak terlalu percaya jika orang lain yang mengurus ketiga anaknya. Paling yang sering membantunya itu hanya Mama Yoona dan Bunda Wendy.

Haechan dan Jaemin juga sesekali membantunya. Mereka bilang hitung-hitung sekalian latihan mengurus anak.

"Chenle mau ini?" Tanya Renjun sambil menggoyang-goyangkan bola kecil yang berada di tangannya.

Melihat benda asing berwarna merah yang berada di tangan Papinya membuat mata Chenle berbinar senang.

Dia menganggukkan kepala lalu tangan kecilnya berusaha menggapai bola yang berada di tangan Renjun.

Jisung dan Juno yang melihat benda bulat berwarna itu juga ikut tertarik dan sama-sama berusaha untuk mengambilnya dari Papi Renjun.

Pria manis yang melihat Triplet menjulurkan tangannya sambil mengoceh tidak jelas malah terkekeh geli.

"Kalian juga mau bola, hm??" Tanyanya pada Jisung dan Juno.

Dia menarik box mainannya mendekat dan mengambil dua bola lainnya dari sana.

"Ayo~ Coba ambil bolanya dari tangan Papi~" ucapnya pada Triplet.

Karena keinginan yang menggebu-gebu, Triplet akhirnya sangat berusaha keras merangkak. Juno yang memang belum terlalu biasa duduk juga malah bolak-balik terjatuh.

Tapi hal itu tidak membuat semangatnya surut. Buktinya, malah ia yang pertama berhasil mendapatkan bola berwarna hijau.

"Wah! Juno hebat! Chenle sama Jisung kapan sampainya? Masa kalah sama Juno~"

Tidak ingin kalah dengan si bungsu, dua kembar yang lainnya pun semakin meningkatkan semangatnya untuk merangkak.

Saat sedang sibuk memperhatikan ketiganya, ponsel Renjun tiba-tiba berdering. Ternyata yang menelponnya itu adalah si biang kerusuhan, Wong Haechan.

Dan kesempatan itu pun tidak Chenle dan Jisung sia-siakan. Saat Renjun lengah, mereka segera mengambil dua bola yang tersisa dan memekik senang.

"Halo, Papi Renjun!"

"Hm? Apa?"

"Ck, gitu amat lu ngejawab telponnya!"

"Ya terus gue kudu jawab gimana?!" Renjun tidak sengaja meninggikan suaranya dan membuat Triplet menatap takut ke arahnya.

Mereka kira Renjun marah karena mengambil bolanya diam-diam.

"Lu masuk aja sendiri. Triplet kayaknya mau nangis sekarang," ucap Renjun lalu menutup sambungan telponnya.

"Maafin Papi, yaa~ Papi bukan marahin kalian kok~" ucapnya lalu mengecupi pipi mereka satu per satu.

Untungnya hal itu berhasil membuat Triplet balik ceria lagi dan mereka kembali bermain dengan bola yang dipegangnya masing-masing.

Triplet Lee || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang