tujuh

29 4 4
                                    

Bismillah, up lagi nihh setelah sekian lama..

semoga suka yaa, dan nggk bosan nunggu aku update

dan.. jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote yaaaa..

-------------------------------------------------------------------------------------------------

" Jika benar perasaan lah yang tumbuh, semoga tepat pada waktunya "

   ~~~~~~~~

" Yaudah, Jadi gue itu mau cerita sama lo " ucap Icha. Ilham hanya tersenyum menanggapi

" Gue juga mau cerita kali cha, udah loo aja dulu.. " ucap Ilham mempersilahkan.

" kenapa mesti samaan heem? " ucap Icha menggerutu.

" Hanya Allah yang tau cha, mungkin udah takdir " jawab Ilham sambil cengengesan " udah buruan cerita, ntar keburu bel lhoo.. "

Icha hanya meng iya kan pernyataan Ilham dan memulai cerita nya.

" aku seneng banget deh, ham " tutur Icha perlahan mengawali aksi curhat  nya kepada Ilham dengan senyum yang terus mengembang.

kuatkan gue ya Allah, kenapa Kau siapkan makhluk semanis dia di depan mata ini, gimana coba kalo nanti pertahanan gue goyah. kenapa Icha jadi terlihat makin cantik gini sih... keluh ilham dalam hati sambil mengusap dada nya. 

Ilham memang telah terbiasa bersama dengan Icha sejak bayi merah, namun hingga kini ia masih belum bisa terbiasa dengan lengkungan manis yang dicetak Icha diantara dua sudut bibir nya. Selalu ada desiran aneh dalam hati nya, yang ia sendiri pun belum memahami nya. akhir-akhir ini getaran itu semakin mengguncang dada Ilham. terlebih saat Icha bersamanya.

melihat Ilham yang hanya merem melek sambil mengusap dada nya, Icha menjadi ragu untuk meneruskan cerita nya.

 Tangan Icha melambai-lambai di depan wajah tampan Ilham " ham, lo kenapa? " ucapnya saat melihat Ilham masih  belum juga merespon dirinya.

setelah  beberapa detik berlalu, Ilham pun tersadar bahwa sikap nya menimbulkan pertanyaan bagi Icha. " Ehm, cha.. gue gak papa kok, gue fine " ucap Ilham sambil terbata-bata karena ia masih berusaha menetralkan detak jantung  nya yang entah sudah seperti apa irama nya. 

" Mikirin apaan sih? ampe segitunya " tanya Icha penasaran.

Ilham yang mulai terlihat rileks pun menyahuti " nggak mikirin apa-apa kok cha, udah lanjutin ceritanya " 
Icha memicingkan mata nya mendengar ungkapan Ilham " beneran? " tanya Icha penuh selidik.

" Iya, udah buruan lanjut... "

" Jadi gini, gue itu seneng banget hari ini karena akhirnya impian gue terrwujud. Gue berhasil memenangkan olimpiade tingkat nasional yang gue ikuti kemarin. dan akhirnya gue bisa pamer deh ke kak Rangga, kalo adik kecil nya ini juga bisa berprestasi, nggak hanya judes aja tapi juga berprestasi "hahaa.. tutur Icha dengan semangat yang menggelora. 

Icha memang cerdas dalam segala bidang pelajaran, namun mata pelajaran matematika lah yang paling Icha senangi, dan berkat jatuh cinta nya pada nilai mutlak dan logaritma lah yang menghantarkan Icha hingga juara tingkat nasional.

Ilham pun turut senang atas kemenangan Icha, karena apapun yang membuat Icha bahagia tentu Ilham bahagia.

 " Selamat ya cha, atas kemenangan nya. semoga kemenangan lo ini bisa megantarkan lo meraih cita-cita di masa depan lo nanti " ucap Ilham dengan tulus nya.

" amiin, makasih ya ham " jawab Icha 

" oh iya, lo tadi mau cerita apa? gantian dong " lanjut nya

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang