🌻Twenty Six🌻

2.6K 113 0
                                    



Happy reading

—————

"Mengapa kau lakukan ini kepadaku Alex?"

"Mengapa kau bilang?!" Alex memegang dagu Luna menatapnya dengan sengit. "Kau tahu?! Bajingan Nicholas itu telah merusak rencanaku dan ayahku?!" Teriak Alex dengan luapan kekesalannya.
"Jadi selama ini paman Ben adalah ayahmu?"
"Ya aku adalah Benjamin Kersey, aku ayahnya Alex, dasar kau jalang! jujur saja seharusnya aku berterima kasih padamu... karenamu aku dapat dengan mudah untuk menyerang Nicholas," ujar Ben dengan seringaiannya.

Pantas saja sewaktu Luna berada ditoko souvenir di California waktu itu ia melihat bingkai foto paman Ben dan seorang bayi yang familiar diingatannya ternyata itu adalah Alex. Wajar Luna tidak mengenal Ben karena sedari kecil Luna belum pernah bertemu dengannya Frida pun juga enggan membahasnya. Tapi mengapa mereka melakukan tindakan jahat sejauh ini?

"Tunggu, apa kalian yang selama ini suka mengikutiku dulu?"
"Bingo! Pintar juga tebakanmu! waktu itu aku mencari waktu untuk menculikmu tapi selalu saja ada halangan," ujar Alex kesal.

Luna tak percaya saudara yang seharusnya saling melindungi malah berbuat yang sebaliknya. "Kau adalah pamanku! Dan kau Alex adalah sepupuku! Kenapa kau setega ini kepadaku?!"

"Luna dengarkan aku manis, semenjak ayah dan ibu berpisah aku tidak pernah merasakan lagi rasanya bersenang - senang karena setiap hari harus mencari uang untuk hidup, dan aku tidak pernah suka kepadamu sedari dulu semenjak kau ada dihidupku dan ibuku kami selalu menjadi tambah susah! Kau adalah beban, Apa kau sadar itu?! Aku sudah bosan hidup miskin Luna apa kau mengerti itu?!"

Flashback...

15 tahun sebelumnya...

"Apa kau gila Ben?!" Frida tidak habis pikir dengan suaminya, mengapa bisa selicik itu dan membenarkan segala cara untuk mendapatkan uang.
"Apanya yang gila?! Kau pikir rumah besar, mobil mewah, makanan enak. Apa yang kau nikmati setiap hari itu berasal darimana?!" Sahut Ben dengan keras, selama ini ia melakukan penipuan dan korupsi kepada beberapa kliennya diperusahaannya terdahulu.

"Astaga Ben, aku tidak menyangka kau akan menjadi orang seperti ini! aku sudah tidak mengenalmu lagi, lebih baik kita berpisah saja aku sudah muak dengan semua kepicikanmu! Aku tidak ingin terlibat apapun!"

Sementara Alex kecil sedang terlelap pulas dikamarnya. "Alex sayang, ini ibu ayo sekarang kita berkemas," Frida membangunkan anak satu - satunya itu. "Kemana bu? Ini kan sudah malam apa ayah juga ikut?" Dengan menahan isak tangisnya Frida tersenyum. "Tidak ayah tidak ikut karena kita harus menjalani hidup yang berbeda jadi kau ikut ibu saja ya demi kebaikanmu," Alex yang tak paham situasi hanya menurut.

Ibu dan anak itu menempati apartemen tua dan jelek, Frida masih bekerja serabutan lalu Alex kecil yang selalu dibully bahkan dilukai hingga lebam oleh teman - temannya karena sekarang ia hanya orang miskin. Hidup mereka pun bertambah berat ketika Luna ikut dengan mereka, banyak biaya yang dikeluarkan untuk merawat dua anak ditengah keterbatasan ekonomi dikota besar seperti ini.

"Ibu aku rindu ayah, aku ingin dirumah lama kita. Orang - orang disini jahat hikss.. hikss.."
"Maafkan ibu nak, kita tidak bisa kembali bersama ayah," Ucap Frida sendu ia tak ingin anaknya menjadi berperilaku kriminal seperti ayahnya.
"Ibu egois! Ibu tidak memikirkanku!"
"Bukan begitu maksud ibu..."

Pretty Sunflower (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang