3. The Beginning (c)

19 6 0
                                    


Raja Auberon berdiri di hadapan Kravkon dengan jarak hampir 50 meter jauhnya. Baju zirah besinya terlihat semakin menawan ditambah dengan jubah berwarna merah di belakang dan jahitan yang menandakan bahwa ialah pemimpin sekaligus pelindung dunia kehidupan.

Raja Auberon menatap langsung kedua netra berwarna oranye milik Kravkon dengan lekat. Sungguh saat itu Raja Auberon sangat murka atas perbuatan keji Kravkon beserta para pengikutnya yang tersesat itu. Dalam hati ia berjanji akan menghabisi kelompok yang telah sesat dan jatuh kedalam perangkap milih Kravkon.

"DIAM KAMU PAK TUA! AKU TIDAK SUKA DIHINA OLEH MAKHLUK SEPERTIMU! "

"DAN SAYA TIDAK TEGA PULUHAN BAHKAN RATUSAN MANUSIA ENGKAU DAN PENGIKUTMU HABISI DENGAN TRAGIS! " Balas Raja Auberon kepadanya

"Tanpa saya, kamu juga tidak akan mungkin bisa hidup hingga saat ini dasar makhluk tak tahu terimakasih!" Lanjut Raja Auberon

Kravkon memicingkan matanya pertanda bahwa ia mulai merasa kesal dengan kehadiran Raja Auberon yang mengacaukan "Pesta makan malam".

Sesaat setelahnya, Kravkon meneriakkan sebuah sinyal kepada para pengikutnya, ia juga membuat kedua telinganya bergerak maju dan mundur pertanda bahwa mereka diizinkan untuk mulai menyerang Raja Auberon beserta tentaranya.

Kravkon beserta para pengikutnya terlihat sangat menyeramkan. Mereka mengeluarkan cakar tajam dan panjangnya, lalu berlari kencang untuk menyerang para tentara Balthazar dengan sangat gegabah.

Raja Auberon juga melakukan hal yang sama, ia mengarahkan tongkatnya ke atas langit dan mengeluarkan cahaya keemasan dari tongkat tersebut. Para tentara Balthazar pun mulai beraksi, pasukan garda terdepan berlari maju masih dalam formasi dan berusaha untuk menghentikan laju para Krovous (sebutan oleh para Raja kepada pengikut Kravkon).

Taktik tersebut berhasil menggugurkan setidaknya hampir 100 Krovous yang bergerak maju dengan gegabah, beberapa diantaranya juga berhasil menerobos dan mulai mencabik tubuh beberapa tentara.

Seiring berjalannya waktu, pasukan terdepan mulai kalah jumlah, Raja Auberon mengutus agar pasukan gelombang kedua mulai menyerang. Baris pertama dari kelompok kedua menunduk, sementara baris kedua dan ketiga menggunakan punggung pasukan yang menunduk sebagai batu loncatan.

Tentara baris kedua dan ketiga juga memiliki sebutan khusus, namanya adalah Pasukan Berani Mati. Mengapa? Karena merekalah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk melompat dan menyerang musuh dari atas.

Jika pasukan tersebut berhasil selamat, maka mereka akan diberikan penghargaan spesial. Namun jika tidak, pihak Balthazar akan berusaha semampunya untuk mengambil jenazah yang tersisa dan dimakamkan di sebuah pemakaman khusus.

Tentara baris kedua melompat sementara baris keempat dan kelima menahan rantai besi yang diikatkan ke tubuh pasukan berani mati. Mereka mengarahkan mata tombaknya ke bawah, menghadap tubuh para Krovous yang telah benar-benar kehilangan akal sehat dan terbuai oleh godaan maut Kravkon.

... .Sriett......srietttt....

Suara kulit para Krovous yang terbelah hingga mampu memecah tulang karena mata tombak yang tajam oleh Pasukan Berani Mati itu sangat memekik telinga. Darah segar para makhluk mengerikan itu mengucur bebas dan liar di udara. Organ demi organ para Krovous juga terbang bebas.

(Author ngebayangin nya mirip kea organ kuyang gituh, euww)

Orang lain mungkin berpikir bahwa kematian para Krovous sangatlah kejam, namun kenyataanya kematian para manusia lemah yang disebabkan oleh Krovous jauh lebih kejam dan biadab.

THE TWO WORLDS : Light and Dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang