🌠。 Random

546 56 5
                                    

"GUE LAGI NAKSIRRRR"

"NAKSIR SIAPAAAAA"

"BIDADARIII"

"IYA SIAPAAAA"

"BERISIK ANJING LO BERDUA"

Hendrey dan Lucas hanya menunjukkan cengirannya setelah mendengar sautan dari dejun.

"naksir siapa lo, gak cerita cerita" kata lucas dengan wajah excited.

"ya ini gue mau cerita, temennya temennya yena" kata hendrey, lucas kebingungan.

"gimane bangsat, temennya temennya gimaneee"

"yaehlah, itu loh temennya yena yang pacarnya tezza, lah itu punya temen kontrakan cakep" jelas hendrey.

Dejun yang tampak tak peduli hanya menghela nafas, hendrey dan lucas benar benar mengganggu aktivitas belajarnya.

Datang ke kamar kosnya hanya untuk bercerita hal yang menurutnya tidak penting (padahal diam-diam dia juga ingin tau siapa teman pacar jihoon yang hendrey maksud).

Sedikit langka memang, pasalnya hendrey yang biasa terlihat main-main ini tiba-tiba menyatakan diri menyukai seseorang.

Hendrey yang biasanya terlihat hanya asik pada dunianya, hanya asik pada gadget yang berisi game yang ia mainkan hampir setiap saat, dengan tiba-tiba menyatakan sedang tertarik dengan seseorang.

"punya fotonya gak, lo kan biasanya cepet banget kalo soal stalk stalk" kata lucas semakin ingin tahu.

Cengiran terpantri diwajah tampan cowok berparas tampan itu, "hehehe gak ada njing" katanya lalu berubah menjadi lesu.

"tanya pacarnya tezza coba" kata lucas lagi, dan dejun benar benar berpikir bahwa ide lucas terdengar sangat bodoh.

"YE BARUDAK, KENAL JUGA KAGAK MAIN TANYA TANYA AJA, OKE DEH BESOK GUE TANYA"

"EMANG ANJING LO"

"LO BERDUA ANJING TERIAK-TERIAK, PERGI GAK" dejun keburu ngamuk.

_




Hyunsuk menghelakan nafas lelah, kepalanyanya bertumpu pada meja sembari menatap cewek didepannya yang sedang sibuk berkutik dengan tumpukan buku.

Mereka sedang berada diperpustakaan.

"kenapa" tanya yang sedang fokus pada bukunya, hyunsuk menggeleng.

"gapapa"

Yuqi, cewek itu menaruh bukunya. Ikut menumpukan kepala diatas meja, saling bertemu pandang dengan cowok didepannya.

"udah belajarnya?"

"belum, bentar capek gue" katanya, memejamkan mata.

Hyunsuk tersenyum, cewek didepannya ini beneran secantik ini ya kalo dilihat dari dekat gini. Cantik. Cantik banget sampe mau gila rasanya.

(lebay, tapi emang iya cantik banget)

"pengen pacaran" kata hyunsuk, membuat yuqi membuka matanya. Bertanya-tanya kenapa seorang Gevano Hyunsuk Kalindra dengan tiba-tiba berkata random seperti itu.

"random ah males" ujar yuqi, menegakkan badannya menatap hyunsuk dengan pandangan malas.

"lah beneran gua, pengan pacaran" kata cowok itu lagi, sambil tertawa kecil.

"yaudah cari cewek sana ih, males gue kalo lo udah random begini"

"males ah cari cewek lain, maunya sama lo ngapain cari cewek lagi" buku setebal 156 lembar mendarat mulus dikepala hyunsuk.

"malesss bangettt, malesss" yuqi mendengus sebal, cowok ini benar-benar pandai sekali dalam berbicara hal yang bisa membuatnya jatungnya berdegup kencang.

"sakit buset, main timpuk aja"

"ya elo lagian, males banget. Mulut lo licinn banget gue maless"

Hyunsuk terkekeh, mengacak surai yuqi gemas. "iya dah gak jadi pacaran, gak punya duit kalo pacarannya sekarang"

"makin gak jelas, pergi lo ah makin males jadinya" sungutnya sebal

"hahaha yatuhan gemes banget sih lo, yaudah gua pergi biarin nanti balik kekosan gak ada yang nebengin" kata hyunsuk mengambil ancang-ancang hendak beranjak.

"MALES BANGET NGANCEMNYA GITU :(" tolongin hyunsuk, ini lebay banget tapi dia mau unyel-unyel yuqi sangking gemesnya.

"LUCU BANGET LU AH"

"sshuuuttt"

Mereka lupa masih diperpustakaan, mana sempat keburu diusir.

"elo nyebelin bangettttttttt"

_

"giyulllll" pekik nabela yeri saat netranya melihat hangyul rizaldi putra lewat didepannya.

Hangyul yang merasa dipanggil segera membalikan tubuhnya menghadap yeri yang juga sedang berlari mendekatinya.

"hei" sapa hangyul.

Yeri tersenyum lalu tanpa aba-aba menghujani pukulan kecil dilengan hangyul.

"nyebelinn nyebelinn lo susah banget dihubunginn" kata yeri kesal.

"aduh bel aduh ampun" ujar hangyul.

"wkwk habisnya gue tuh kesel, gue lagi ada perlu sama lo eh malah susah dihubungin" kata yeri, berhenti memukuli lengan hangyul.

yang lebih tinggi mengusap lengannya, lalu menggeryitkan dahi. "ada perlu apa? Sorry deh gue beberapa hari ini sibuk jadi jarang buka hp"

"ah lo mah boong mulu, orang anak band lo gak ada kegiatan juga. Sibuk pacaran mah iya lo sama si sian dih" ujar yeri sedikit mencibir.

Hangyul nyengir.

"tau aja lo, yaudah ini lo ada keperluan apa sama gue tumben banget"

Ekspresi yeri berubah, sedikit memelas.

"bantuin danusan ฅ'ω'ฅ" katanya

"mal-" belum sempat hangyul menolak yeri dengan segera menyauti.

"please pleasee lo kan banyak fansnya kali aja dagangan danusan jadi cepet laku gitu, ini anak danus juga kurang orang:("

Mana tega hangyul kalo yeri sampe mohon begini, "please ya ya ya" mohon yeri lagi.

Baru akan hangyul jawab, lagi-lagi yeri menyauti. Kali ini sembari melangkah pergi dari hadapan hangyul, iya pergi beranjak kalo gak gitu nanti hangyul nolak lagi pasti.

"OKE MAKASIH GIYULLL NANTI GUE KIRIMIN NOMER KETUANYA YA" katanya sambil melambaikan tangan dan tak lupa cengiran terpantri diwajah yeri.

Hangyul hanya bisa menghela nafas, mau gak mau ini mah harus dilakuin.








Hai!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

blue rose ft. 99lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang