Taehyung sudah bersiap, ia bergegas turun untuk sarapan. Yoongi hyung sudah memanggilnya tadi.
"Selamat pagi, hyung!" Sapa Taehyung sambil duduk di kursi makan.
"Selamat pagi, makanlah" ucap Yoongi. Taehyung segera melahap makanannya.
Yoongi adalah orang yang tak banyak bicara sebenarnya. Tapi ia memiliki hati yang lembut. Tanpa harus berkata, Yoongi mengungkapkan perasaannya lewat perbuatan.
Seperti saat ini, contohnya. Ia begitu senang Taehyung tinggal dengannya. Karena ia juga anak tunggal dikeluarganya, jadi ia tak merasa kesepian lagi. Selama ini ia jarang sekali sarapan di rumah karena jadwal padatnya. Tapi sekarang, ia rela bangun pagi-pagi buta meski dikejar jadwal untuk membuatkan masakan kesukaan Taehyung, Japchae.
"Kau terlihat sangat lahap, Taehyungie" ucap Yoongi sambil tersenyum.
"Ne, kau tau makanan kesukaanku, hyung" balas Taehyung sambil mengacungkan jempol.
Setelah selesai sarapan, mereka berdua bergegas untuk berangkat. Yoongi akan mengantar Taehyung ke sekolah barunya.
"Aku punya teman yang mengajar disana," ucap Yoongi.
"Siapa?" Tanya Taehyung.
"Jung Hoseok, dia guru musik" jawab Yoongi.
"Ah, baiklah, nanti akan kucari"
"Ngomong-ngomong, hyung" sambung Taehyung.
"Mwo?"
"Permainan harmonikamu semalam bagus" Taehyung menoleh sambil mengacungkan jempol andalannya. Sedangkan Yoongi di sebelahnya menunjukkan ekspresi terkejut. Bukan karena pujiannya, tapi...
"H-harmonika?" Yoongi terlihat gugup.
"Ne, suaranya begitu merdu dan terdengar jelas meski ditengah hujan" ucap Taehyung antusias.
"A-ah, mmm... Taehyung, aku lupa sesuatu. Nanti kau pulang naik taksi ya, aku masih ada urusan mendadak" Yoongi mengalihkan pembicaraan.
"Ne, hyung" Taehyung mengangguk.
Mereka telah tiba di sekolah. Yoongi mengantar Taehyung hingga ke depan gerbang. Lalu ia melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit.
Taehyung memasuki sekolah dengan sedikit gugup. Jujur, ia masih malu. Tapi, para siswi perempuan sudah banyak yang tertarik dengan Taehyung. Kalian pasti tahu se-dahsyat apa pesona seorang Kim Taehyung.
"Hei, lihat namja itu! Apakah ia siswa baru? Lihatlah, wajahnya begitu tampan" ucap seorang siswi.
"Oh, siapapun beritahu aku siapa namanya! Aku serasa ingin mengencaninya!" Ucap siswi lain.
Taehyung terlihat kebingungan karena tidak tahu harus menuju kemana. Ia juga belum tahu kelasnya dimana.
"Hei!" Seorang namja menghampirinya.
"Apa kau siswa baru disini?" Tanya namja itu.
"Ne, bisakah kau tunjukkan pada ku dimana ruang guru?" Tanya Taehyung.
"Okay, ttarawa!" Ucap namja itu lalu menarik tangan Taehyung.
"Oh, aku lupa mengenalkan diriku!" Ucap namja itu.
"Aku Jimin. Park Jimin, siswa tahun terakhir" namja itu menyodorkan tangannya.
"Taehyung, Kim Taehyung" Taehyung membalas sambil meraih tangan Jimin.
"Nah, ini ruangannya. Masuklah, aku akan menunggu disini" ucap Jimin sementara Taehyung masuk ke dalam ruang guru.
"Nuguya?" Ucap seorang ssaem.
"Saya Kim Taehyung, murid baru disini ssaem" Taehyung membungkukkan badannya.
"Ah, Taehyung? Kau saudara Yoongi, bukan?" Ucap ssaem itu, sepertinya ini adalah teman yang Yoongi hyung maksud.
"Ne, ssaem. Bolehkah aku bertanya dimana kelasku?" Tanya Taehyung.
"Kajja, ku tunjukkan kelasmu!" Ajak seonsangnim itu.
"Terimakasih, ssaem" ucap Taehyung.
"Jangan memanggilku ssaem! Panggil saja hyung, aku ini seumuran dengan Yoongi. Oh ya, namaku Jung Hoseok" ucap Hoseok sambil menunjukkan senyum secerah matahari.
Setelah keluar dari ruang guru, Taehyung menuju kelas bersama Hoseok dan Jimin yang sedari tadi menunggunya.
"Ini kelasmu, Taehyungie!" Ucap Hoseok.
"Wah, rupanya kita satu kelas, Tae!" Sorak Jimin.
"Terima kasih, hyung" Taehyung membungkukkan badan diikuti oleh Jimin.
"Apa kau sudah mengenalnya, Taehyung?" Tanya Jimin.
"Ne, dia teman hyung-ku"