7. Sick.

6.8K 1K 122
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, thanks.

***
Jake masih terdiam di bangkunya sambil menatap kosong di hadapannya.

Tidak peduli dengan hantu yang sedang mengajaknya berbicara itu, Jake masih saja melamun disana.

Bahkan temannya berusaha menenangkan Jake yang tampak seperti orang kebingungan itu.

Sunghoon yang melihat tadi saja tampak lebih tenang dari Jake, lagipula pada dasarnya emang Sunghoon tidak takut sama sekali, diakan hanha berpura-pura saja tadi seperti orang ketakutan padahal aslinya dia biasa saja.

"Aku gapapa, thanks," ucap Jake sambil tersenyum kearah anak kelasnya itu, ternyata mereka bisa care juga ya sampai dirinya diberikan minuman seperti ini.

Hantu yang ada dihadapan Jake cuma bisa menatap Jake dengan bingung.

"Seharusnya kamu gak perlu takut dan bingung seperti itu, soalnya hal itu sudah sering terjadi di sekolah."

Ucapan hantu dihadapannya itu membuat Jake terdiam, dirinya memang gak bisa berbicara dengan hantu dihadapannya, tapi dia bisa mendengar cerita mereka.

Jake menghela nafasnya, baru saja dia sebulan sekolah sudah dapat kejadian yang aneh saja.

Dia memegang kepalanya yang tampak pusing itu, dia memang kurang enak badan tadi, saat melihat hal itu tambah parah saja sakit dikepalanya.

"Kalau emang gak kuat enakan pulang saja ke asrama," ucap Sunghoon yang tiba-tiba muncul di hadapannya itu.

Tangannya langsung menempel di dahinya untuk mengecek suhu tubuhnya.

"Demam, sebentar aku akan membuat surat untuk kamu diizinkan pulang lebih dulu," suruh Sunghoon dan dia segera pergi keluar dari kelas.

Padahal Jake tidak masalah, dia bisa menahan sakit dikepalanya itu.

Orang-orang disekitarnya tidak ada yang membicarakan hal itu lagi, seperti disuruh untuk diam saja.

Sama seperti kejadian wakil ketua dikelasnya ini tewas di depan pintu sekolah, semuanya juga tidak ada yang membahas itu.

"Bingung karena anak-anak disini pada diam semua padahal ada kasus yang barusana terjadi?" tanya cewek yang duduk disebelahnya, siapa lagi kalau bukan Sohee.

Dia sedang memakan macaron, dia menawarkannya ke Jake, namun Jake langsung menolaknya.

Boro-boro untuk makan, dia saja minum mau muntah rasanya.

"Ya, sekolah menyuruh muridnya untuk diam?"

"Yups, seperti itulah sekolah ini, makanya gak ada berita yang aneh di web pencarian bukan?" jawab Sohee dengan biasa saja sambil memakan macaronnya itu.

Benar sih, dia sempat tertipu dengan sekolah ini karena gak ada kasus sama sekali, tapi pas dia masuk ke sekolah ini, ada banyak rahasia yang tersimpan disini.

"Kamu tertipu? Kami gak diperbolehkan membahas hal itu juga, daripada dikelurkan dari sekolah, enakan juga diam, lagipula gak ada hubungannya juga dengan kita, dia hanya kakak kelas yang mempermalukan dirinya sendiri," jelas Sohee sambil tertawa mengingat kejadian bodoh yang dilakukan oleh kakak kelasnya itu.

Jake cuma bingung, dirinya itu murid baru jadi gak tau apa saja yang Jinhee lakukan selama ini di sekolah.

"Dia itu anak tim inti olimpiade, tapi itu ternyata hasil menipu nilai, lalu dia sudah dapat soalnya duluan seperti ada orang dalam di pihak olimpiade yang diadakan dan terakhir yang paling memalukan itu ketika dia ikut lomba bernyanyi yang diadain sekolah, dianya lipsync dan ternyata ada orang lain dibelakang panggung, itu yang membuatnya menjadi seperti orang gila dan berakhir bunuh diri," lanjut Sohee sambil menatap kearah Jake yang mengerti itu.

Ternyata tingkah bodoh saja, sepertinya emang bunuh diri, karena sial dia malah kesambar petir, lucu.

Sohee mau lanjut cerita namun tidak jadi ketika ada sebuah surat yang baru saja muncul di hadapannya.

Jake menatap kearah depannya disana ada Sunghoon yang baru saja memberikan kertas tersebut, lalu ada sebuah paper bag kecil yang berisikan obat.

"Thanks, padahal kamu gak perlu susah-susah seperti ini," ucap Jake sambil tersenyum membuat Sunghoon hanya mengangguk.

"Tidak masalah, ini tidak susah bagiku, segeralah pulang dan minum obatnya, selamat istirahat," jawab Sunghoon membuat Jake memgangguk dan segera membawa tasnya untuk pergi dari kelas.

Kebetulan juga kelasnya memang gak ada guru tapi mereka tetap saja harus disuruh di dalam kelas.

Jake berjalan kearah asramanya lalu menekan lift yang ada disana, liftnya terbuka dan tidak ada siapa-siapa disana.

Tentu saja, siapa juga yang masuk ke lift ketika masih jam sekolah seperti ini.

Oh, ada seseorang juga disini, bukan manusia tapi hantu, mukanya tidak hancur seperti yang ditemui oleh Jake.

Kali ini mukanya tampak biasa saja, Jake sebenarnya tidak takut sama sekali sih, dia biasa saja.

Dan segera keluar dari lift ketika lift tersebut berhenti di lantai dimana letak kamarnya berada.

Tangannya menekan tombol yang ada disana dan segera masuk ke kamarnya.

Baru saja duduk disana, ada sebuah panggilan yang masuk ternyata dari sepupunya.

"Hallo?" sapa Jake sambil mengeluarkan paper bag kecil tadi yang berisikan obat penurun suhu tubuh.

"Kamu baik-baik saja?"

"Ya, mungkin aku hanya demam jadi pulang duluan ke asrama."

"Istirahat saja, jangan buka pintu ke orang yang kamu tidak kenal, baik-baik, ok? Semoga cepat sembuh," peringat Beomgyu membuat Jake tersenyum saat mendengar itu.

"Iya, thanks kak."

Lalu setelah pamitan, sepupunya itu mematikan panggilannya.

Untuk sekarang Jake gak akan mau membuka pintunya untum siapapun, kecuali untuk sepupu, pacar sepupunya, dan juga Sunghoon.

Menurutnya Sunghoon orang yang bisa dipercaya walaupun ada sisi yang lain dari Sunghoon itu, setidaknya dia tau mengenai hal lain dari Sunghoon.

Berasa beruntung tapi apa untungnya juga mengetahui hal itu, lucu.

Dia mulai bangkit berdiri dari duduknya untuk mengambil air dan meminum obatnya itu.

Jake memilih untuk istirahat saja saat ini, daripada dia stress lebih baik cepat-cepat tidur.

Walaupun ada sebuah chat yang masuk ke handphonenya, Jake bingung sendiri.

Saat ini dirinya sudah tiduran di ranjangnya itu, rasanya ingin segera tidur, sebelumnya cek dulu pesan apa yang ada dihandphonenya.

Dari gurunya ternyata, sebuah undangan tim inti olimpiade, hei maksudnya apaan?

Jake, kamu bapak ajak masuk ke tim inti bersaa Sunghoon dan Chaerin anak kelas sebelah.

Begituah pesan dari gurunya itu membuat Jake menghela nafasnya, hei dia itu cuma pintar di matematika dipelajaran lain dia juga memang lumayan jago, tapi gak sejago Sunghoon.

Dia pintar sekali sih, daripada bahas itu Jake malah ingin bertanya kenapa dirinya yang dipilih coba.

Besok ketemuan di ruang khusus tim olimpiade, bapak berharap kamu datang Jake.

Dan, Jake akan memang datang kesana, sebenarnya lucu saja dirinya dimasukkan ke tim.

Jake tidak menjawab apapun dan segera tiduran di ranjangnya, biarkan dia beristirahat sebentar.

Tbc.

Jake itu periang tapi disini dia itu orangnya polos abis, hehehe.

Ok, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.

















Salam,



Anaknya Taekook.

Another -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang