3. Night.

8.3K 1.3K 275
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Jake menatap kearah kelasnya yang sudah kosong, dirinya juga harus menunggu semuanya keluar baru dia akan pergi dan mengunci kelasnya tersebut.

Ada juga ketua kelas yang tidak melakukannya sih, buktinya seperti anak kelas sebelahnya pintunya dibiarkan terkunci begitu saja.

Padahal Jake bisa saja langsung pergi dan malas melakukannya namun, Jake adalah Jake dia tetap akan melakukannya walaupun dia tampak malas untuk menjadi ketua kelas yang memang sepertinya babu guru itu.

Kakinya mulai berjalan menuruni tangga saat selesai mengunci kelasnya, dia akan ke menaruh kunci kelasnya ke ruang guru lalu dirinya akan kembali ke asrama.

Namun dia malah bertemu dengan Sunghoon, dirinya itu entah kenapa selalu bertemu dengan laki-laki yang tampak tersenyum ramah ke orang-orang namun langsung mengubah ekspresinya ketika orang tersebut sudah melewatinya.

Kali ini Sunghoon tampak tersenyum kearahnya, apa Jake boleh sombong? Dia lumayan bangga saat tau sifat Sunghoon yang sebenarnya itu bagaimana walaupun dirinya baru saja sekolah disini selama beberapa minggu.

"Tidak perlu tersenyum begitu kalau akhirnya bakalan berubah menjadi datar lagi," sindir Jake membuat Sunghoon memutarkan bola matanya ketika mendengar sindiran dari Jake barusan.

Baru kali ini dirinya kena sindir oleh seseorang secara langsung, biasanya orang akan menyindirnya dari belakang.

Bukan karena Sunghoon sombong, tidak, Sunghoon tidak sombong sama sekali, eh bagaimana ya, di depan orang memang tidak sombong, namun tidak ada orang dia akan kembali sombong dengan ekspresi datarnya.

Dirinya lebih disindir karena terlihat menjadi kebanggaan guru saja, kalau iri lebih baik mereka berusaha untuk melakukan hal yang baik seperti belajar dengan benar lalu menjadi juara kelas, dijamin guru akan memuji mereka.

"Aku tidak berubah menjadi datar bukan saat ini?" tanya Sunghoon yang balas menatap Jake yang langsung menoleh kearah lain itu.

Saat Jake menoleh kearah Sunghoon lagi, ya benar Sunghoon masih tersenyum dan tidak menatap datar kearahnya sama sekali.

Aneh, padahal dia pikir dirinya akan kena ekspresi datar itu juga.

"Yaudahlah, segeralah pulang, masih ada banyak tugas dari guru? Kerjakan sana," balas Jake lalu dia segera pergi meninggalkan Sunghoon yang masih tersenyum sambil mengangkat bahunya sebentar dan segera berjalan naik keatas.

Berbeda dengan Jake yang masih bingung kenapa Sunghoon malah naik ke atas? Bukankah ruangan osis itu dibawah? Kalaupun mau ke kelas, kan kelasnya sudah ditutup, kuncinya saja ada ditangan Jake saat ini.

Daripada memikirkan hal itu emangnya Jake peduli apa? Diakan hanya akan menjadi ketua kelas saat waktu pelajaran dimulai saja, saat seperti ini dia bukan ketua kelas, bukan.

Langit semakin gelap dia bisa melihat saat ini sudah jam 6, pantas saja.

Namun sekolahan masih belum terlihat sepi karena ada anak kelas 12 yang belum pulang karena ada kelas malam itu, persiapan untuk ujian jadi guru menambahkan waktu untuk belajar.

Walaupun kurang efektif sih, kelihatan sekali kakak kelasnya itu malah ada yang tidur, ada juga yang malah cerita, dan lain sebagainya.

Dia bisa melihatnya dari balik jendela kakak kelasnya itu.

Tapi tujuan Sunghoon bukan kesini, dia kesini hanya untuk menghabiskan waktu saja sampai jam dimana kakak kelasnya pulang maka dia akan melakukan apa yang akan dia lakukan.

Another -sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang