Lisa pov
Aku merasa terintimidasi sekarang, jennie terus menatapku sedari tadi dan aku merasa risih akan hal itu
Kami sampai di kamar lantai bawah,kulihat jennie sekarang tengah menatapku seakan bertanya padaku sesuatu tapi aku tidak tau
"kenapa?"tanyaku
"aku akan sendirian di kamar ini? Yang benar saja"ucapnya
aku masuk ke kamar dan tidak ada orang di dalamnya
"emm kau akan mendapatkan teman satu kamarmu nanti jennie,mungkin dia sedang di luar sekarang"jelasku padanya
"aku ingin sekamar denganmu"ucapnya mengikutiku masuk kamar dan segera menaruh ranselnya
"tidak bisa jennie"
"akan lebih menyenangkan jika aku satu kamar denganmu, kau tau malam hari lebih menyenangkan untuk saling memuaskan dan kau harus ketahui juga punyaku selalu berkedut di setiap pertengahan malam"ucap jennie vulgar
Tentu saja itu membuatku terdiam bengong seketika, gadis baru ini selalu membuatku terdiam, setiap kata kata yang jennie keluarkan pasti akan membuatku berfikir ekstra mencerna apa maksud perkataan yang ia ucapkan
dia mempunyai berbagai ekspresi saat bicara dan lihatlah mata kucing itu
Mata kucing tajam itu mengingatkanku pada kucing kucingku di rumah, dan ahh aku merindukan mereka
Aku kembali ke alam sadarku dan nampaknya aku harus pergi sekarang
"jennie kau sudah tau kamarmu,jadi aku pergi dulu"ucapku yang akan menginjakan kaki keluar kamar
Lisa pov end
.
.
.
Jennie menahan tangan lisa yang akan pergi
"aku mohon temani aku dulu,aku baru disini dan aku tidak kenal siapapun,kau hanya kau yang ku kenal disini"kini mata kucing yang menyeramkan itu tak lagi terlihat,yang lisa lihat puppy eyes yang menggemaskan
Tentu saja itu membuat lisa kasian dan iba melihatnya
"em baiklah, kau mau berkeliling?"tanya lisa
"ne"jawab jennie segera memegang tangan lisa posesif
well well well mereka baru kenal dan jennie?
Lisa memutusan mengajak jennie berkeliling di sekitar asrama,lisa menjelaskan ini itu supaya jennie bisa paham nantinya
Beberapa menit kemudian lisa dan jennie duduk di kursi halaman depan asrama
"membosankan"ucap jennie tiba tiba
"maksudmu?"tanya lisa
"apa setiap harinya kita akan disini saja tidak boleh main keluar begitu?"tanya jennie
Lisa terkekeh mendengar penuturan gadis disampingnya itu
"nee, kau pasti belum mandiri jadi orang tuamu memasukanmu ke sini, ku dengar kau keponakan miss suzy?"
"aku sudah mandiri orang tuaku saja yang menganggapku tidak mandiri tchh "jawab jennie di sertai roll eyes nya
"dan yaa aku keponakannya"jawab jennie lagi
Selang beberapa menit berbincang lisa memutuskan untuk membawa jennie ke sekolah
"mari keluar"ucap lisa berdiri
Jennie kemudian ikut berdiri dengan mata yang berbinar
" boleh keluar?"tanya jennie
"maksudnya kita keluar hanya melihat lihat sekolah saja dan aku akan menunjukan dimana kelasmu"jelas lisa
"Sialan"umpat jennie kemudian memegang tangan lisa kembali, mereka pun menuju sekolah di samping asrama
Sampailah mereka di sekolah,lisa segera menunjukan dimana kelas junior yang akan menjadi kelas jennie nantinya, setelah itu mereka memutuskan untuk duduk di kursi kooridor sekolah
"kau lelah?"tanya lisa
"tidak"
"kau tidak lihat aku berkeringat hah?" jawab jennie dengan sarkas
Lisa hanya terkekeh
Dia sangat galak fikir lisa
Jennie melirik lisa sekilas senyuman iblis terukir di bibirnya
"lisayaahhh, kau tau aku sedang kepanasan kan aku juga kegerahan uhh apa udara semakin menipis disini" ucap jennie memgambil tangan lisa kemudian meremas jari jarinya
"kau mau ku belikan minuman?"tanya lisa
"anniya,aku tidak membutuhkan minuman aku hanya membutuhkan sentuhan"
Untuk kesekian kalinya lisa terdiam lagi, remasan remasan yang di lakukan jennie pada tangannya membuat lisa agak sedikit merinding
Lisa mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia sebisa mungkin tidak menatap jennie ntahlah lisa merasa gugup sekarang
"lii bukankah aku semakin sexy saat berkeringat?" tanya jennie semakin meremas jari jari lisa
"ahh apa aku tidak sexy di matamu sampai kau tidak melihatku, lihatlah aku lisayaaahhh"
Jennie menyentuh dagu lisa menuntun agar lisa melihatnya
Tatapan sanyu yang diberikan jennie berhasil membuat lisa meneguk ludah, dengan peluh keringat di wajah jennie membuatnya semakin terlihat liar dan sexy, benar kata jennie
udara semakin menipis disini dan lisa merasakan itu sekarang
Lisa segera tersadar dari fikiran yang tidak jelasnya dan berdiri dari duduknya
"jennie ayo kembali ke asrama"
Jennie masih memegang jari jari lisa, terus meremasnya sesekali ia mengelusnya, jennie mendudukkan kembali lisa disampingnya menyentuh pipi mulus lisa kemudian mengecup bibirnya
Cuppp
Satu kecupan tak dapat lisa hindari,jennie terus memandang wajah lisa lekat
" pertama di gerbang aku melihatmu aku langsung tertarik pada bibirmu ini tebal penuh, dan aku ingin merasakannya lagi"ucap jennie yang kini mengelus tepi bibir lisa
Lisa masih tertegun atas apa yang terjadi barusan
lisa dengan tatapan terkejut serta sedikit marah dengan tergesa meninggalkan jennie
.
.
anw lisa tu bisa dibilang osis lah, murid aktif yang berpengaruh di sekolah maupun di asrama
Tokoh lain muncul di part selanjutnya