.
.Lisa tengah duduk di kelas sesekali meminum jus jeruk yang ia beli di kantin dengan jiso yang duduk di sebelahnya tiba tiba di depan pintu kelas ada yang memanggil lisa
"lisa jennie memanggilmu"ucap jiso menepuk bahu lisa
Lisa yang tersadar melihat ke arah pintu dan melihat pacarnya yang sedang bertengger di ambang pintu, lisa segera menghampiri jennie dan merengkuh pinggangnya dan membawa jennie ke kursi di samping kelas
"ada apa?"tanya lisa
"kangenn"ucap jennie dengan mempoutkan bibirnya
"jam pelajaran akan di mulai masuk kelas sana"ucap lisa
Jennie hanya terdiam menundukan kepalanya
"yaudah mau apa?"tanya lisa pasrah
Jennie tersenyum dengan segera memeluk lengan lisa erat dan menyenderkan kepalanya di bahu lisa
"gini dulu yang lama ga peduli mau ada guru sekalipun"ucap jennie
Lisa yang di perlakukan seperti itu hanya diam sesekali terukir senyuman kecil di bibirnya selang beberapa menit ia tersadar dan mengubah ekspresinya menjadi datar
"mari bolos bersama"ucap jennie tiba tiba
"tidak! kau gila, aku tak mau"tolak lisa
"aku mohon lisa kali ini saja"mohon jennie dengan puppy eyes nya
.
.mereka kini berada di belakang sekolah, ntah hasutan setan dari mana lisa malah menuruti permintaan jennie untuk bolos pelajaran hari ini
"lisa aku mau keluar"
"gila, jen aku yakin kita akan di hukum habis habisan setelah ini"
"asal sama kamu gpp"
Lisa segera berjongkok kemudian jennie menaiki punggung lisa dan merangkak ke tembok pagar,sesampainya jennie terduduk di tembok atas...
"lisa aku tidak bisa turun"
"dasar penakut"ucap lisa pelan
Lisa segera naik menghampiri jennie kemudian secara perlahan turun dari tembok pagar,lisa sudah berada di luar sekolah sekarang
"oh godd rok ku tertiup angin"racau jennie di atas pagar
"kau mempunyai tangan by the way tutuplah dengan tanganmu jennie, mari ku bantu turun"
"aku sengaja membukanya agar kau bisa melihatnya lalisaa!!"teriak jennie kesal di atas pagar
"gila"
dengan perlahan lisa meraih tangan jennie di rasa tidak sampai lisa menjijitkan kakinya kemudian menarik sedikit tangan jennie alhasil kini jennie berada di pelukan lisa,mereka saling tatap satu sama lain, jennie terfokus pada bibir lisa sedangkan lisa ia malah menatap lekat bagian belahan yg terdapat pada seragam jennie
"tidak usah menatapnya seperti itu, aku akan memberikanmu asi malam ini bayi"
"aku tidak menatapnya, kau sangat percaya diri"
Lisa segera berjalan mendahului jennie dengan jennie yang kini berlarian ke arah lisa kemudian menyamakan langkahnya
"mau kemana kita?"tanya lisa sambil terus berjalan
"hotel"balas jennie enteng
"ngapain"
"mencari kenikmatan tentunya"
aku tidak mengerti kenapa gadis ini selalu membahas hal itu, hal itu juga yang membuatku merasa aneh dia gila siapapun tolong aku! aku sangat tidak bisa berlama lama mendrama seperti sekarang ini
..
.
.
Flashback
"tidak semudah itu lisaa jadilah punyaku"
Lisa terdiam, dengan mata bulatnya ia menatap jennie lekat sembari menyunggingkan senyum di bibirnya lantas lisa akan segera pergi keluar kamar
"jangan bermimpi"ucap lisa sambil berjalan keluar
tiba tiba jennie berlarian ke arah lisa kemudian menutup pintu dan menguncinya bukan itu saja jennie juga dengan cekatan mengambil ponsel milik lisa yg sedari tadi memutar perekam, dengan wajah santai nya jennie berjalan mundur ke pojokan sembari memegang ponsel lisa
"kau cukup pintar lalisa, tapi tampaknya kepintaranmu tidak cukup untuk mengalahkan ku"ujar jennie yang kini memasukan ponsel lisa ke sakunya
Dengan amarah yg meledak lisa menghampiri jennie dan mencoba merebut ponselnya kembali tapi nihil jennie sangat erat mengengam ponsel di sakunya
"kembalikan ponselku kau sangat licik!"ucap lisa penuh penekanan
Dengan gerakan kilat jennie mendorong lisa ke kasur kemudian sedikit mencekik leher lisa,tepat di telinga lisa jennie membisikan..
"apa susahnya menerimaku, aku cantik kau tidak melihat tubuhku? orang orang di luar sana menginginkanku tapi kau, kau dengan angkuhnya menolakku itu yg membuat ku menjadi obsesi padamu fuck obsesi sekarang aku menyukaimu"bisik jennie tepat di telinga lisa
"aku tidak mau"balas lisa datar
"aku memaksa, jennie kim tidak suka ditolak, besok besok perlakukan aku seperti seorang pacar karena aku memang pacarmu bersyukurlah"
"kenapa kau memperlakukan seseorang seenak hatimu jennie kim?"
"karena ini jennie, see u lisaa ponselnya aku pinjem dulu ya, keluar sana jangan berduaan di kamar lama lama nanti kau memperkosaku"
"tchhh memperkosa katanya"kesal lisa
Lisa pasrah dan segera keluar kamar
dia sangat licik dia bahkan tau aku sedang merkam percakapan kami, yah lalisa tahan dirimu dan ikuti apapun yang gadis gila itu inginkan
Flashback end