Malam hari jennie tengah bersantai tiduran di kamarnya, hanya sehari di asrama sangat membosankan apalagi berbulan bulan, lisa yang membuat jennie semangat untuk terus menggodanya setiap waktu, tiba tiba terlintas di otaknya gadis cipokable yang siang tadi diciumnya
"aku baru menyentuh bibirnya dan ia sudah terkejut seperti itu pfttt"kekeh jennie
"jarinya panjang ya"
"ahh aku sangat menginginkannya"racau jennie dengan memeluk boneka beruang berukuran sedang yang ia bawa dari rumah
Jennie menindih boneka itu membayangkan jika boneka itu adalah lisa,meremas tangan boneka itu gemas kemudian ia menggesekan bagian bawahnya pada sang boneka,jennie mempercepat gesekannya sesekali ia mendongak merasakan gesekan gesekan yang ia buat sendiri,tidak ada balasan dari boneka, menyebalkan
"ahhh kau tidak enak"gerutu jennie kemudian menjadikan bonekanya sebagai bantalan
Ternyata seseorang sudah bertengger di ambang pintu kamar
Jennie yang menyadari teman satu kamarnya sudah datang sedikit terkejut
A-apa dia melihatku? batin jennie bertanya tanya
"kau gila bermain dengan seekor boneka? apa dia membalasmu?"tanya seseorang yang sekarang sudah menutup pintu dan masuk kamar duduk di tepian kasur
"apa yang kau bicarakan?"tanya jennie so polos
"aku melihatnya jennie kim"jawab seseorang itu dengan smirknya
"ahh Rose apa di toilet mengantri?"tanya jennie berusaha mengalihkan pembicaraan karena rose baru selesai dari toilet
"apa bermain dengan seekor boneka enak?"tanya rose yang tak lain teman sekamar jennie
Shittt dia malah balik bertanya
"diamlah aku sedang horny" balas jennie kemudian membalikan badannya pura pura marah, padahal ia tengah menahan malu yang teramat sangat
Rose terkekeh kemudian beranjak menuju kasurnya, terdapat dua kasur dalam satu kamar,kasurnya tidak terlalu besar hanya saja nyaman untuk tidur
Rose ikut berbaring ia menatap jennie di sebrang sana
"kalau horny pergilah ke toilet, bukan malah bermain dengan seekor boneka,benda mati kau tiduri yang benar saja"ejek rose kemudian menutup matanya
"tidurlah besok ke sekolah bersamaku"ucap rose lagi, tak lama kemudian ia pun terlelap
Jennie hanya bisa memutar bola matanya malas, teman satu kamarnya ini benar benar menyebalkan, tetapi jennie beruntung sekamar dengan rose gadis blak blakan dan vulgar ini sama sepertinya, jennie tidak bisa membayangkan bagaimana jika ia satu kamar dengan gadis yang suka mengadu,ohhh sangat tidak menyenangkan pastinya
.
.
.
.
Suasana pagi hari di asrama sangat cerah membuat lisa bersemangat untuk berangkat sekolah hari ini
Lisa kini tengah berada di kelas,duduk dengan jiso teman satu kamarnya serta teman satu kelasnya
"lisayaa bagaimana murid baru kemarin?"tanya seulgi yang baru masuk kelas
"aku menemaninya berkeliling dan mengatarkannya ke kamar lantai bawah sudah itu saja"jelas lisa
tentu saja lisa berbohong tidak mungkin kan lisa menceritakan bahwa jennie menciumnya
"ngomong ngomong dia sexy ya, hanya saja sedikit pendek ah tapi tetap cantik"ujar seulgi yang kini duduk di depan lisa
"aku mendengarnya bear"seseorang yang baru masuk menatap seulgi sinis,ia membanting tasnya dan duduk di sebelah seulgi
"sayang maaf tadi hanya hanya"ucap seulgi gelagapan dan mencoba mengelus tangan irene kekasihnya
irene pacar seulgi satu kelas serta satu kamar dengannya.
Liso hanya terbahak melihat kelakuan temannya.
di sini ada beberapa murid yang memilih berpacaran dengan sejenisnya karena tidak ada lawan jenis disini tapi tidak dengan lisa ia berniat menjadi mandiri, lisa tak memikirkan pacaran ataupun hal semacamnya, harus kalian ketahui lisa tidak pernah pacaran dengan siapapun ia hanya memiliki keluarga dan banyak teman disekitarnya
Lisa tidak memiliki pacar bukan berarti tidak ada yang mau lisa lah yang menolak.
.
miss suzy sudah masuk, dan pembelajaran pun di mulai
.
.
.
Jennie pov
Ahh panas sekali ahhh ahhh ahhhh panas, aku tengah berjalan di bawah terik matahari dan oh tidak kulitku akan kusam nanti, akupun memilih berlarian sedikit kemudian masuk asrama, siang hari di kota Busan sangatlah panas bchh jika begini terus kulitku akan kering.
Rose gadis itu kutinggalkan karena sudah waktunya pulang ke asrama ia masih tetap bertengger di kantin sekolah tchhh, kalian tau tadi di kelas sangat membosankan, di kelas baru sialan itu banyak yang berpacaran bercumbu sana sini,aku? aku hanya memainkan ponselku dan sesekali berbincang dengan rose, aku iri melihat mereka bermesraan andai aku sekelas dengan lisa.
.
.Disaat aku akan kembali berjalan kulihat lisa dengan ketiga temannya berjalan kesini, ahh finally aku bertemu dengan lisaku kembali
Lisaku? Iya dia lisaku, apaa?!
"haii lisaaa"sapaku kemudian aku berlarian dan segera menggandeng tangannya
"eohhh?"jawabnya menatapku, kulihat lisa terkejut atas perlakuanku
"hai jennie"sapa teman di samping lisa dan itu yang kemarin di gerbang ya yaaa aku lupa siapa namanya jadi aku hanya tersenyum ramah
Lisa memperkenalkanku pada teman temannya dan ternyata irene itu pacarnya seulgi? Ohh
Jennie pov end
"lisa aku duluan ya"ucap seulgi berlalu merengkuh tubuh mungil pacarnya
Jiso menatap lisa seakan bertanya apa mau ke kamar sekarang?
"jennie aku harus ke kamarku"ucap lisa
"kau sekamar dengan siapa lisa?"
"denganku"jawab jiso
Jennie menatap jiso dari atas hingga bawah,
Ku harap jiso tidak kegatelan dengan lisaku fikir jennie
"tenang jennie aku sudah menganggap lisa adikku sendiri, aku duluan ya lisa kalian bersenang senanglah"ucap jiso tersenyum seakan tau isi fikiran jennie, kemudian jiso berlalu pergi
"lisa?"ucap jennie sedikit mendongakkan kepalanya karena lisa lebih tinggi darinya
"apa?"tanya lisa heran
"mari bersenang senang,di kamarku ya ayo disini panas"jawab jennie kemudian segera membawa paksa lisa ke kamarnya
Rose kumohon jangan ke kamar dulu batin jennie
Jennie berhasil membawa lisa ke kamarnya, dengan segera jennie mengunci pintu rapat rapat
"jen? Kenapa?"tanya lisa bergidik ngeri pasalnya mata kucing dihadapannya memancarkan aura yang sangat berbeda
"periksa aku"ucap jennie berjalan mendekati lisa
"apanya?"tanya lisa
"periksa aku sama seperti pada saat di gerbang sana"ucap jennie kemudian memojokkan lisa ke dinding, ia sengaja memajukan payudaranya mendorong payudara lisa yang lebih kecil darinya
"hah? T-tapi kau sudah aman jen kau kau kenapa?"kini lisa gelagapan ia sebenarnya bisa saja berontak tapi tapiii ntah kenapa lisa memilih diam di perlakukan jennie seperti ini
"aku tidak dalam keadaan aman lisaa, punyaku berkedut setiap kali aku mengingatmu"
.
.
.
