hongjooong dan yeosang story

58 14 0
                                    

yeosang pov 

nama ku kang yeosang, siswa kelas 11. 

hari ini, aku hendak belajar dengan kakak kelasku. yang sudah sangat dekat denganku. bahkan sebelum aku masuk sma. 

kim hongjoong, kakak kelas yang dekat dengan ku. dia merupakan siswa terpintar di angkatannya. dia selalu mendapatkan peringkat pertama setiap ada test. dan ibuku menyarankan ku untuk belajar bersamanya.

seperti hari ini, aku akan pergi ke rumahnya, yang berada tidak jauh dari rumahku. sebenarnya aku sedikit tidak suka pergi kerumahnya, karena rumahnya hampir terletak di dalam hutan belantara yang ada di sana. bahkan di samping rumahnya tidak ada rumah.  tentu saja aku tidak suka karena takut akan suasananya. tapi mau tidak mau harus pergi. jika tidak ibuku akan mengomeliku lagi.

"kak hongjoong" ucapku saat sampai di depan rumahnya.

"masuk" dia memersilahkanku untuk masuk ke dalam rumahnya.

"kak beneran gak ngeganggu ni, kakak kan sudah harus menyiapkan diri untuk ujian akhir" 

"gak ganggu... yeosang... kan kita sama-sama belajar aja" dia membuka beberapa buku, yang isinya soal semua. bahkan aku saja melihat bukunya sudah merasa pusing, betapa banyaknya soal yang tidak ku mengerti.

kami memulai belajar, dengan ditemani beberapa makanan ringan dan minuman yang sebelumnya kak hongjoong  buat.

"kak... kakak udah lama tinggal di sini?" tanyaku untuk memecahkan keheningan yang terjadi.

"baru aja sih... pas kenaikan kelas 12" ucapnya, tanpa mengalihkan pandangnnya.

"kenapa... hawanya aneh ya?" kak hongjoong mengangkat kepalanya untuk menatapku.

"i.... iya kak" jawabku.

"memang gak kamu aja yang ngerasa, aku juga ngerasa aneh tiap saat malah" 

"emang ada apasih kak?" aku mulai tertarik dengan topik pembicaraannya.

"ya.... kek ada orang lain aja, selain kita" ucapnya sedikit berbisik. mungkin untuk menambah kesan horor.

"kakak pernah liat emang?" 

"gak sih.... tapi kadang seperti melihat tanda-tanda aja kalo ada orang lain . tapi pura-pura gak tau aja" kak hongjoong melanjutkan belajarnya. 

setelah itu heninglah yang kembali mengambil alih.

detik pun berganti menit, dan menit berganti jam. hampir 1 jam kami hanya fokus belajar.

"kak kayaknya mau hujan deh" aku melihat keluar jendela, yang menunjukkan langit yang sangat hitam.

"kamu tunggu sini ya.... aku mau ngambilin jemuran dulu. tadi ibuku titip" kak hongjoong keluar dari rumah untuk mengambil jemuran.

beberapa detik didalam rumah sendirian, membuatku semakin merasakan takut. aku memutuskan untuk berkeliling ke lantai dua rumahnya kak hongjoong.

yeosang pov end 

hongjoong pov 

aku berusaha mengambil jemuran yang banyak ini dengan secepat mungkin. tapi sayangnya angin lebih duluan mengambilnya, membuat beberapa pakaian terbang ke sana kemari.

saat aku mennoleh kebelakang betapa terkejutnya aku. selimut adikku yang berwarna putih seperti terbang dan menutupi seseorang yang sedang berdiri. dia hanya diam, begitupun dengan ku.

"yeosang..... ngapain kau disini?" tanyaku pada seseorang yang tertutupi oleh selimut tersebut.

aku mendekat secara perlahan, jantungku berasa seperti ingin meledak. sangking takutnya aku. aku menarik perlahan selimut yang masih menggantung tersebut. sebelum aku menariknya sampai habis. angin kembali bertiup dengan kencang,menerbangkan selimutnya hingga kembali terjatuh di tanah.

tubuhku tidak bergerak sama sekali, saat mengetahui tidak ada yeosang di sana. sedangkan aku hanya berdua dengan yeosang di rumah sekarang. siapa yang tertutupi oleh selimut tadi?

sampai terikan seseorang membuyarkan lamunanku, dan aku segera berlari kedalam rumah.

hongjoong pov end.

yeosang pov 

aku akan sangat menyesal jika tidak ke atas, di atas benar-benar di hias dengan sangat indah. foto keluarga mereka tersusun dengan rapi dan beberapa hiasan rumah. aku terus berjalan untuk menelusuri seluruhnya.

ada satu hal yang menarik perhatianku, yaitu lemari yang berisi piala-piala yang pernah di dapatkan kak hongjoong. dalam segala jenis perlombaan.

saat sedang asik melihatnya, aku merasakan rasa sakit hingga ke tulangku di pergelangan tanganku. bahkan denyut nadiku hampir meledak rasanya.

rasa sakit itu, perlahan lahan mengeluarkan warna seperti kebiruan di tanganku.

aku hanya bisa memeganginya, sambil meringin tertahan. tetapi saat melihat ke sebelah lemari yang kosong, yang berada di sebelah kananku. seketika aku berterian dan berlari ke bawah.

bagaimana aku tidak berteriak ada seorang wanita yang tengah tersenyum dengan wajah yang menyeramkan di sana. 

sampai di bawah aku melihat kak hongjoong yang juga berlari menghampiri ku. aku menunjukkan lenganku padanya. dan tanpa banyak berbicara aku memasukkan buku-bukuku dan pamit untuk pulang.

setelah kejadian itu hampir sebulan aku tidak pernah ke rumahnya kak hongjoong lagi. jika bertemu di sekolah kami hanya saling menyapa. dan dari kabar yang kudengar dari ibuku, setelah kejadian itu. tiga hari setelahnya kak hongjoong pindah rumah lagi. karena teror yang terus berlanjut dan berhenti saat dia pindah.





ateez horor short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang