31.

212 36 30
                                    

***

"Oh, jadi... Kak Jisoo udah pergi ke luar negeri ma? Kok nggak bilang sama Jiho ya?" Tanya Jiho kepada ibunya lewat telefon.

"Kak Jisoo sendiri buru-buru sayang, kan dari awal kamu juga tau kalau kak Jisoo nggak ada niatan buat ke tempat asal suaminya"

Jiho ngangguk-ngangguk, "Alex juga ikut kan?" Alex itu putra dari Jisoo,

"Iya sayang"

"Gimana Ara ma? Pasti sedih ya nggak ada temen di rumah?" Ara, pasti bocah itu sedang murung sekarang.

"Apalagi ditambah kak Jisoo mau menetap disana, bakal jarang deh ketemu abangnya"

"Emang ya, kak Jisoo tuh kadang nggak bisa di tebak jalan pikirnya!" Ada nada sebal di kalimat Jiho barusan.

Terdengar mama Jiho terkekeh, "kamu juga sama Jiho, kalian sama"

Jiho terdiam, untuk beberapa saat. Ara sudah pasti tidur jam segini.

"Jiho? " Tanya mama memastikan sambungan belum terputus.

"Ya ma? "

"Sebenernya, ada yang mau mama bicarain sama kamu"

"Tentang? " Jiho mengamati kuku-kukunya.

"Papanya Ara"

Rahang Jiho mengeras, ada raut ketakutan disana.

"Kenapa ma? Dia—dia mau ngambil Ara dari Jiho?!" Jiho tau, ini keterlaluan tetapi entah mengapa itulah yang justru terbesit di otaknya.

Apalagi Ara ini sedang jauh dengan dirinya.

"Jiho, tenang sayang... Apa yang kamu omongin sih? Enggak lah, dia nggak kayak gitu"

"Dia udah belajar banyak dari masa lalu sayang, mama pikir... "

"Dia udah berubah sayang"

Jiho memejamkan matanya sesaat, lintasan masa lalu mulai membayanginya.

"Mau apa dia ma? "

"Sekarang, mau apa dia? Setelah Jiho bangkit dia mau apalagi?" Tenggorokan Jiho tercekat, nafasnya memburu.

Sialnya, butiran bening itu jatuh tanpa di undang.

"Jiho, dia bilang dia cuma mau memperbaiki semuanya yang udah dia lakuin sama kamu"

"Dia ngaku dia salah Jiho, "

"Mama nggak tega Jiho waktu dia mohon-mohon sama mama buat ketemu sama Ara, anak kandungnya"

"Ara anak Jiho ma, bukan anak dia! " Tangis Jiho.

"Mama tau sayang, tapi sampai kapan kita biarin Ara nggak tau tentang ayahnya? "

"Mama terharu Jiho waktu Ara seneng banget bisa ketemu sama ayahnya, Ara bilang dia nggak berharap bisa ketemu sama ayahnya"

Back, Again?! [Vol.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang