***"Maaf banget Jaehyun, aku harus ngajak Ara.. Karena nggak ada orang di rumah" Siang itu, Jiho datang bersama dengan Ara untuk bertemu dengan Jaehyun di sebuah restoran.
Seperti yang di katakan Jaehyun sebelumnya bahwa mereka berdua perlu berbicara.
Jiho tau, membawa Ara bukanlah ide yang bagus, karena pasti Jaehyun maupun Jiho akan merasa canggung.
Dan Ara akan lebih banyak bertanya yang tidak-tidak jika mereka sudah berbicara.
Ara masih anak-anak hei, sudah pasti ada banyak pembicaraan yang tidak anak itu pahami.
Awalnya, Jiho pikir dia bisa meminta bantuan Hanbin. Namun sayang sekali, dirinya merasa malu karena telah melukai hati Hanbin.
Para sahabatnya juga sedang sibuk-sibuknya mengurus pernikahan masing-masing.
Jadi dia tidak ada pilihan, otak Jiho seolah buntu.
"Arin, kemana?" Tanya Jaehyun, samar dia sedikit tersenyum. Karena mengingat bahwa adiknya Jeno dekat dengan Arin.
"Arin pulang ke rumahnya sendiri sampai beberapa hari ke depan" Jawab Jiho seadanya.
Jaehyun mengangguk, kemudian tangannya bergerak mengambil ponselnya di saku celana.
"Kalau aku telfon Jeno buat bawa Ara keluar boleh? Anna lagi jalan sama Jeno soalnya"
Jiho melirik Ara sekilas, bukan masalah sih. Sudah pasti Ara mau. Jadi Jiho menganggukkan kepalanya mantap.
Ara kelihatan panik, tidak ini tidak boleh.
Ara kan sudah janjian dengan Anna bahwa dia harus ikut dalam pertemuan ini.
Supaya dia bisa mendengarkan apa yang mereka katakan, lagipula Anna jelas tidak di perbolehkan ikut oleh Jaehyun.
Sia-sia sudah rencananya, padahal dia sudah berkompromi dengan Arin agar ibunya itu kebingungan dan tidak ada pilihan lain selain mengajaknya ikut serta.
"Om, jangan.. Ara mau sama mama aja" Ara terlihat seperti takut kehilangan ibunya.
Jaehyun terkekeh, "kenapa sayang? Bukannya Ara suka main sama Anna?" Jaehyun melihat juga ke Jiho. Namun Jiho mengendikkan bahunya tanda tidak tau.
"Tapi hari ini, Ara mau sama mama!" Suara Ara sedikit lebih keras dari sebelumnya.
Hingga Jiho sendiri juga merasa aneh, kenapa Ara?
"Kenapa Ra?" Tanya Jiho lembut.
"Ara mau sama mama!"
Tidak biasanya. Memang Ara itu hanya punya Jiho. Tetapi sebelumnya Ara tidak seperti ini.
"Eum.. " Jaehyun menjadi bingung sendiri, mana mungkin dia bisa berbicara kalau ada Ara di sini bukan?
"Bentar.. " Jiho meraih iPad di tas, Ara selalu menggunakannya kalau Jiho mengajaknya pergi dan takut jikalau anak itu bosan.
"Ara main ya, mama sama om Jaehyun ada yang perlu di bicarain"
Ara mengangguk antusias, senyumnya mengembang dengan sempurna.