***
Ella, Ara dan Anna sekarang sudah sampai di rumah Ella. dengan sopir Ella yang memang ditugaskan untuk menjemput anak itu setiap saat. Karena kabar baiknya mereka pulang lebih cepat hari ini.
Ara sudah mendapat izin dari sang mama tentunya, lagipula nanti Hanbin yang akan menjemput bocah itu.
"Masuk yuk temen-temen" Ajak Ella, meskipun baru kenal dua hari Ara mengaku tidak merasa sulit beradaptasi dengan mereka. Lagipula mereka tidak ada niat yang buruk.
Langkah mereka berhenti saat Ella yang di depan mereka menghentikan langkahnya, disana ada sang ayah Ella yang baru saja keluar dari rumah, Ella yang awalnya ceria mendadak berubah menjadi kebingungan karena seorang perempuan yang bersama ayahnya. Karena itu bukan bundanya.
"Ayah" Panggil Ella dengan pandangan yang sulit di tebak, meskipun masih anak-anak, tetapi tidak bisa di pungkiri bahwa Ella benci ayahnya dekat dengan perempuan lain selain ibunya.
"Dia siapa?" Tanya Ella, gadis kecil itu maju menuju ayahnya. Bergelayut manja memisahkan ayahnya dengan perempuan itu.
Taeyong nampak terkejut akan kehadiran Ella, karena biasanya anaknya itu belum pulang sekolah.
"Eummm—ya, dia temen kantor ayah" jawab Taeyong dengan senyuman, mencoba meyakinkan Ella.
Ella mengamati perempuan itu dari atas hingga bawah, persisi seperti orang dewasa.
"Ayah nggak bohong kan?" Tanyanya memastikan.
Taeyong berjongkok, menyamakan tubuhnya dengan sang anak "ayah nggak bohong sayang"
Merasa belum puas, Ella mencoba bertanya langsung dengan perempuan itu " Beneran, tante cuma temen ayah?"
Perempuan itu nampak melihat Taeyong, dan Taeyong memberi isyarat dengan menganggukkan kepalanya, "iya sayang, tante.. Temennya ayah"
"Yang bener? Jangan nempel-nempel sama ayah ya! Aku nggak suka liatnya!" Kesal Ella, jujur dia merasa tak suka dengan perempuan ini. Meskipun terlihat cantik.
"Ella, no! Ayah nggak ngajarin kamu buat ngomong kayak gitu sama orang yang lebih tua, harus sopan sayang" Kata Taeyong memperingatkan.
"Ayah mau balik kerja?" Ella mengalihkan pembicaraan.
"Iya"
"Sama tante ini?"
"Iya sayang, kan temen kantor ayah"
Ella murung, "ayah jangan ke kantor dong, di rumah aja sama Ella, sama bunda sama dedek Yura terus sama temen-temen Ella, tuh Ella ada temen baru yah" Tunjuk Ella ke arah teman-temannya yang masih terdiam di tempatnya.
"Nggak bisa El, ayah harus kerja.. " Taeyong merasa bersalah sebenarnya, mengelus puncak kepala anaknya dengan penuh kasih sayang.
"Ayah jahat" Ella menangis, ayahnya selalu menuruti apapun yang Ella minta, tapi kenapa kali ini tidak?
"Ella, jangan nangis.. Ayah bener-bener sibuk sayang maafin ayah ya..ayah janji lain kali kita main bareng lagi" Tanpa banyak bicara lagi Taeyong berdiri dan meninggalkan Ella dengan perempuan tadi.