Prolog

1.5K 51 21
                                    

Minggu yang cerah adalah hari dimana waktunya menghabiskan waktu dirumah. begitu juga dengan keempat sahabat karib SMA STARLIGHT. Kini mereka sudah memenuhi rumah Bianca kali ini.

Semua lengkap.

Dan mereka berniat untuk melakukan camping di taman rumah Bianca mengingat cuaca summer di Indonesia ini.

"Clarin! Ambilin kentang yang udah mom goreng" teriak Laura yang berjalan ke arah taman sembari membawa seperangkat alat makan. Seperti, piring, sendok, garpu, dan pisau.

Laura ikut bergabung dengan mereka yang kini sudah duduk melingkar dengan alas karpet. Jangan lupakan di tengah tengah mereka banyak makanan baik siap saji, ataupun makanan yang sudah dibuat keempat wanita paruh baya.

Clarin membawa apa yang mom nya minta bersama dengan Maura disampingnya, Carennia Mauramber. Mereka sering menyebutnya Maura dengan alasan Caren adalah gabungan nama kedua orangtua nya, jadi mereka tidak suka.

Ya, itu hanya lelucon.

"Kentang goreng datang!" pekik Maura membuat semua bersorak.

Mereka mulai duduk dan memakan santapan sembari mengobrol ria.

Bianca tersenyum tulus melihat anak anaknya yang ternyata sudah besar, "Gak nyangka kok kalian cepet banget gede nya ya?" sindir Bianca.

"Tentu, karena setiap minggu kita pasti diasupin makanan sebanyak ini. Jangan bingung kalo gitu" balas Alvin dengan kekehannya.

Alvin, sikap bar bar Daren menurun ke Alvin yang kini sudah menginjak 17 tahun. Dan Alvin selalu meramaikan suasana.

"Nanti juga kalian bakal sibuk masing masing kalo udah dewasa. Makanya selagi bisa, kita harus manfaatin!" tudung Laura dengan sinis.

"Sans mom sans, kita gabakal kepisah dan sibuk masing masing. Bukan begitu teman-teman?" kali ini Clarin yang bersuara meminta persetujuan teman temannya.

"No! Gue yakin kalo lo udah punya cowok, pasti sibuk sama cowo lo" balas Jason dengan remeh tapi meledek.

"Hey! Mirror please. Lo hampir batalin acara ini karena lo mau jalan sama cewek lo kan?" balas Clarin tak kalah sewot.

Ya, kedua adik kakak itu memang sering bertengkar dalam hal kecil. Pelaku utama nya pasti Jason, si pemancing emosi Clarin. Tapi mereka berdualah yang paling dekat juga diantara yang lain. Jason sangat menjaga Clarin, dan yang lain nya.

"Dia bukan pacar gu—

"Stop! Mommy heran kenapa kalian selalu mempermasalahin hal kecil? Kayaknya ini turunan dari daddy kalian ya?" desis Agatha dengan menuduh Rayhan yang tanpa dosanya terus menyantap makanan tanpa memperdulikan sekitar.

Jason terkekeh dan menatap adiknya penuh kemenangan sembari menjulurkan lidahnya. Padahal jika dipikir pikir, Clarin lah yang menang debat. Tapi kalian jangan lupakan Jason yang keras kepala dan gak mau kalah. Clarin hanya menatapnya kesal dan penuh peperangan. Memang menyebalkan!

Rayhan yang mendapat tatapan dari semua orang langsung menghentikan kegiatannya memakan spagetti.

"Why?" tanya nya kebingungan. Dirinya tidak menyimak sejak tadi karena spagetti yang sialnya enak sekali.

Calissta menghembuskan nafas, "Gausah dilanjutin deh. Gabakal ngerti tuh orang kalo udah sama makanan" balasnya dengan sarkas.

Mereka pun sedikit terkekeh.

Hingga akhirnya Rayhan mengeluarkan suaranya setelah beberapa menit mereka terdiam menikmati makanan. Ya, walaupun ada sedikit kekehan disela selanya.

CLARINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang