Chapter 18

563 115 19
                                    

Seperti yang dia ucapkan pada Sehun sebelumnya, Baekhyun menepati ucapannya untuk membantu pria itu mengurus masalahnya hingga ke jalur hukum. Setelah beberapa waktu tidak ada tanda-tanda dalam penyelidikan yang di lakukan terhadap Joohyun, kini mereka sudah mendapatkan titik terang.

Di sebuah pengadilan negeri, kini tengah berlangsung sebuah persidangan yang cukup ketat antara pihak Sehun dan pihak Joohyun. Demi memenangkan kasusnya, Sehun meminta Baekhyun untuk membawa orang yang menjadi kunci tindak perilaku yang di lakukan oleh Joohyun padanya. Dia merupakan orang yang di bayar Joohyun untuk membantu melancarkan aksi kejahatan wanita itu. Dan beruntung, orang tersebut dapat di temukan dengan cepat beserta anak buahnya.

Sidang tersebut berlangsung cukup lama hingga memakan waktu selama empat jam. Dan kini, setelah melalui empat jam hingga hampir mendekati lima jam, akhirnya kasus kali ini di menangkan oleh pihak Sehun. Dan atas tindak kejahatan yang telah dia lakukan, Joohyun di jatuhi 5 tahun penjara.

"Selamat! Kau akhirnya bisa tenang setelah ini," ucap Chanyeol setelah memeluk Sehun ketika berada di depan ruang sidang.

"Dan bisa kembali bertemu dengan Yoona," timpal Jongin, yang justru membuat suasana menjadi hening.

"Selamat, Sehun-ah.." ucap sebuah suara dari belakang Sehun. Dia memeluk pria itu sejenak.

"Terima kasih, Ayah," balas Sehun pada Tuan Im dengan raut wajah bahagia. Dia memang sengaja mengundang Tuan Im untuk datang sebagai saksi bahwa dia tidaklah bersalah. Kemudian dia mengalihkan tatapannya pada Baekhyun dan memeluk pria tersebut. "Terima kasih banyak, Baekhyun. Jika tanpa bantuanmu, mungkin masalahku bisa berlarut-larut."

"Sama-sama, Sehun. Semoga kau bisa segera kembali pada Yoona," balas Baekhyun dengan tulus.

"Putraku.." panggil Nyonya Oh yang datang bersama Tuan Oh.

"Ibu... Ayah..." Sehun langsung memeluk Nyonya dan Tuan Oh secara bergantian. Senyum tidak lepas dari bibirnya.

"Hei... Kau tidak memelukku juga? Eoh?" protes Yeonse yang merasa di abaikan. Dia datang bersama suami dan putrinya.

"Tidak," Sehun menjawab sembari mengejek Yeonseo dengan menjulurkan lidahnya.

"Yakk!!" pekik Yeonseo yang merasa sebal.

"Sudah-sudah, ini di tempat umum. Kalian ini," Tuan Oh melerai Sehun dan Yeonseo.

"Putraku..." panggil Nyonya Oh. Dia menatap Sehun dengan penuh keseriusan. "Apa kau yakin?"

Sehun paham akan maksud pertanyaan dari Ibunya. Dia pun memeluk Nyonya Oh dengan erat sembari memejamkan matanya untuk menenangkan sang Ibu. Dia kemudian mengangguk dengan yakin. "Aku yakin, Bu. Bahkan sangat yakin."

"Tapi, mendonorkan kornea mata adalah ketika tubuh kita sudah tidak bernyawa, sayang," Nyonya Oh bertahan dalam argumennya.

"Ini aku lakukan demi Yoona, Bu. Demi menebus kesalahanku padanya. Jadi, aku harap kalian semua, termasuk Ibu, memahami pilihanku. Dan juga... Maafkan aku..." air mata Sehun jatuh begitu saja.

~***~

Hari yang telah di tunggu-tunggu pun tiba. Berlalu sejak dua minggu dari hari persidangan waktu itu, Yoona telah masuk ke ruang operasi. Semua orang berada di ruang tunggu untuk mengetahui hasilnya. Karena operasi donor mata bukanlah memberikan bola matanya, melainkan hanya korneanya saja, maka operasi berlangsung dengan cepat.

Tidak lama kemudian, seorang dokter dan beberapa suster keluar dari ruang operasi. Tuan dan Nyonya Im langsung menghampirinya.

"Bagaimana keadaan Yoona?" tanya Nyonya Im pada dokter yang sudah sangat dia kenal tersebut.

LOVE, LIFE AND LIES [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang