Chapter 20 (END)

1.1K 130 20
                                    

Pintu ruangan Yoona terbuka ketika wanita itu tengah sibuk dengan laptop miliknya. Wanita itu mengerutkan dahi ketika melihat siapa yang masuk ke ruangannya.

"Bagaimana kau tahu ruanganku ada di sini?" tanya Yoona langsung ketika orang tersebut duduk di seberangnya, tempat bagi pasien atau tamu.

"Aku mendengarnya dari Willis, ah, maksudku Sehun. Di Amerika, Sehun di kenal dengan nama baratnya, Willis. Karena itu, aku dan orang-orang yang mengenalnya memanggilnya dengan nama itu. Kami sudah terbiasa dengan itu. Namaku Stephanie Hwang, tapi kau bisa memanggilku Tiffany, karena aku biasanya di panggil seperti itu. Aku tahu kau tampak tidak suka dengan kedekatanku dan Sehun. Tapi percayalah, kami hanya berteman."

"Bagaimana bisa aku mempercayai ucapanmu begitu saja?"

Tiffany tersenyum. "Ya, aku mengerti posisimu. Aku adalah sekretaris Sehun. Kami bekerja di tempat yang sama sejak tiga tahun lalu, tapi aku lebih dulu bekerja daripada dirinya. Dua setengah tahun yang lalu, ketika dia masuk ke anak perusahaan Mr. Stone, seorang pengusaha kaya pemilik Skybold Corporation, Sehun masih di pekerjakan sebagai sekretaris direktur. Lalu, satu tahun yang lalu, karena harus memegang induk perusahaan yang berada di Swiss, Mr. Stone memberikan posisinya sebagai CEO pada Sehun, karena dia mengetahui kemampuan Sehun, bahkan riwayat pekerjaannya sebelumnya."

"Lalu, apa hubunganmu dengan Sehun murni hanya berteman?"

"Iya, tentu saja. Kau tadi bilang bahwa apa yang terjadi padaku adalah tanda-tanda wanita hamil. Sebelum menemuimu kemari, aku memeriksakan kondisiku. Apa yang di katakan dokter kandungan yang memeriksaku sama persis dengan apa yang kau katakan padaku tadi. Aku hamil dan sudah masuk minggu ketiga. Yoona, aku juga wanita yang sudah menikah sama sepertimu. Mr. Stone yang sebelumnya aku sebutkan adalah suamiku. Karena itulah, aku dan Sehun cukup dekat. Itu karena suamiku, Logan Stone, menitipkan aku padanya selama dia jauh dariku. Tapi, kau tidak perlu khawatir, karena aku tidak memiliki hubungan affair dengan Sehun. Dan satu minggu lagi, aku akan ikut suamiku untuk pindah ke Swiss."

"......." Yoona bingung harus membalas ucapan Tiffany seperti apa.

"Yoona, Sehun sangat mencintaimu. Aku dapat melihat ketulusannya, karena dia meletakkan pigura kecil berisi fotomu di meja kerja kantornya. Dan dia tidak pernah mau dekat dengan wanita lain manapun. Dia lebih memilih bekerja seharian dari pada harus pergi ke kelab malam hanya untuk sekadar bersantai."

Kemudian Tiffany berdiri dari duduknya sembari mengambil tasnya. Dia menatap Yoona dengan sebuah senyuman manis, terlihat bahwa Yoona masih bingung dan tidak percaya dengan ucapannya.

"Aku tidak bisa berlama-lama karena harus beristirahat. Aku pamit. Senang bertemu denganmu, Im Yoona, dan sampai bertemu lagi. Bye..."

Tiffany berjalan keluar dari ruangan Yoona. Suasana langsung berubah hening. Setelah cukup lama terdiam, Yoona memilih untuk kembali berkutat dengan laptopnya untuk menyingkirkan pikiran aneh yang sedang menyerangnya.

~*~

Pintu ruangan Yoona kembali terbuka. Namun kali ini yang masuk adalah Sehun. Pria itu berjalan menghampiri Yoona yang tengah tertidur dengan kepala berada di atas meja. Bahkan, wanita itu membiarkan laptopnya yang menampilkan sejumlah dokumen tetap terbuka. Sehun berdiri tepat di samping Yoona dan tersenyum kecil.

"Kau masih saja suka bekerja keras rupanya," gumamnya dengan pelan agar tidak dapat di dengar oleh pemilik ruangan.

Sehun mematikan laptop Yoona setelah menyimpan file milik wanita itu, kemudian tubuhnya beralih mendekati wanita itu dan menggendongnya ala bridal. Dia mengambil tas milik Yoona sebelum membawa wanita itu keluar.

LOVE, LIFE AND LIES [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang