Chapter 7

1.3K 217 61
                                    

Sesuai dengan keinginan Nyonya Oh yang meminta Sehun dan Yoona untuk tinggal selama satu minggu di rumah kediaman keluarga Oh, kedua mempelai itu pun menurutinya. Yoona sendiri sebenarnya tidak masalah meskipun harus tinggal di sana seterusnya, hanya saja ucapan Sehun yang berbohong di restoran waktu itu membuatnya mau tidak mau harus bersandiwara lagi.

Baik Yoona maupun Sehun sudah mandi dan mengganti pakaian mereka dengan piyama couple yang merupakan hadiah dari orang tua Yoona. Piyama couple bergambar Rilakkuma dengan warna biru untuk Sehun dan pink untuk Yoona tersebut tampak sangat cocok mereka pakai. Orang tua Yoona sangat tahu bahwa putri kesayangannya itu menyukai Rilakkuma, sebab itu mereka memilih untuk membelikan piyama couple sebagai hadiah.

"Kita tidak akan melakukannya sekarang 'kan?" tanya Yoona pada Sehun yang sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk setelah mandi.

Sehun pun menghentikan kegiatannya lalu menatap Yoona yang duduk bersila di atas ranjang dengan sebuah bantal yang berada di atas pangkuannya. "Melakukan apa maksudmu?" tanyanya berpura-pura tidak mengerti dengan maksud pertanyaan Yoona.

"Jangan berpura-pura tidak mengerti Sehun," gerutu Yoona dengan tatapan jengkel.

"Maka berbicaralah yang jelas," balas Sehun sembari meletakkan handuk yang usai ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya di tempat gantungan khusus handuk.

Yoona mendengus pelan. "Sudahlah, lupakan."

"Atau kau ingin kita melakukannya sekarang? Sepertinya begitu," ucap Sehun dengan smirknya.

Yoona yang hendak membaringkan tubuhnya langsung mengalihkan tatapannya kembali pada Sehun. "Apa? Tentu saja tidak!" dia kemudian melempar bantal di pangkuannya pada Sehun dan mengenai tepat di lengan atas pria itu. Dia mencoba menghilangkan smirk yang di tunjukkan pria itu padanya.

"Hahahahahahahaha..." Sehun tertawa terbahak-bahak karena berhasil menggoda Yoona yang kini sedang menatapnya dengan kesal. Dia bahkan sampai terduduk di atas ranjang tepat di depan Yoona sembari memegangi perutnya karena terlalu senang.

"Yak! Oh Sehun!"

Yoona hendak kembali memukul Sehun dengan bantal lain, namun pergerakan tangan Sehun lebih cepat. Di pegangnya tangan kanan Yoona lalu di tarik dengan kuat hingga membuat tubuh wanita itu maju, sangat dekat dengannya. Jarak wajah mereka pun hanya beberapa inci. Keduanya hanya diam saling menatap satu sama lain. Wajah dan tubuh Yoona berubah menjadi tegang dengan mata terbelalak, sedangkan Sehun justru memasang wajah santai dengan smirk khasnya.

"A-apa yang mau kau lakukan? Se-sebaiknya kita tidur saja sekarang. A-aku lelah. Besok pagi aku ada jadwal operasi," ucap Yoona dengan gugup. Dia kemudian mencoba menarik tangannya dari cengkraman Sehun, namun pria itu semakin menguatkan cengkramannya.

"Siapa itu Jonghyun? Apa dia pria yang pernah ku lihat bersamamu waktu itu?"

"Ya, dia pria yang pernah kau lihat bersamaku. Aku sudah pernah mengatakannya padamu. Kenapa kau tiba-tiba menanyakannya?"

"Apa hubunganmu dengannya?"

"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal seperti itu? Bukankah aku sudah pernah mengatakan padamu bahwa kami hanya berteman? Apa kau lupa?"

"Aku sedang bertanya padamu Yoong, kenapa kau balik bertanya?" desis Sehun dengan tatapan yang berubah tajam.

Yoona memutar bola matanya malas. Dia menekan ke-tidak-suka-annya dengan sikap memaksa Sehun yang sudah dia ketahui. "Jonghyun adalah temanku saat aku pergi bertugas ke China dulu. Dia juga seorang dokter yang sekarang bekerja di Rumah Sakit di mana aku bekerja. Dia adalah orang yang baik-"

LOVE, LIFE AND LIES [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang