IB

29 8 13
                                    

(lukisan penuh asa penyesalan)

Saya begitu mengerti dan tau posisi emosi seperti apa, sampai terbawa mati dalam luka hati

-Dia tak menyesal hanya sedikit kesal dengan kekecewaan terbesar





Senja ini, kembali Ara menatapi punggung pemuda itu. Tapi sedikit rasa ia merasa ada yang berbeda.
Tak perlu menunggu lama untuk melihat rupa lainnya.

•tahun kelima

•tahun kelima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•tahun kelima

Goresan di kanvas hari ini agaknya sedikit kasar dan lebih tak berdasar, menuangkan banyak kecemasan dan emosi besar yang janggal.

Mengerutkan kening, Hanya mencoba untuk membiarkan alur berjalan sebagaimana mestinya.
Menghela nafas besar, pemuda itu kembali merendah pada sudut bawah untuk menulis namanya.



Lagi, Nama itu terukir tajam di kanvas
-Rendran Juanda



Mundur beberapa langkah, lalu mengusap kasar lukisannya.

"Ara, aku sudah menunaikan ini lukisan dan tahun kelima."

Saat berbalik, pandangan mereka bertemu sekilas. Detak jantung keduanya berdetak kencang, Ara yang ketakutan berusaha menghindari tatapan, tapi setelah mematung beberapa saat, Renjun hanya mengalihkan pandangan dan berlalu di sampingnya.

Kini mereka berdua telah sejajar dalam jarak.

Anak Adam itu menatapnya tajam sebelum berusaha menggapai objek itu hanyauntuk  mendapatkan angin kosong dalam genggamannya.

Tertawa miris, berganti dengan lirikan sinis

"Ara, apakah kamu begitu dendam untuk tahun kelima ini? jangan sakit hati, relakan sampai mati."

Sepintas angin lewat, pemuda itu terus berjalan sambil menggumamkan beberapa kata dan kekehan janggal.

Meninggalkan seorang dengan perasaan kesal.

Tak pernah berbalik, ia berjalan lurus menuju persimpangan hutan. Hilang begitu saja

Ara mencoba menenangkan raganya, kemudian berjalan untuk mengambil barang peninggalan. Lagi, perasaan amarah dan sedak didadanya semakin terasa.

Dipandanganya polaroid dan kertas lama itu.

Dengan tajam, ia sedikit tercengang

Gadis di foto itu berbeda kontras dengan gadis tahun lalu.

Tak ada senyuman, maupun keceriaan. Seolah hidup tanpa jiwa, hanya menatap kamera untuk mengisi rupa dengan senyum terpaksa.

Kulit yang dulunya bersinar seolah menjadi pucat seketika. Mata itu tak lagi memancarkan surga dunia melainkan lautan dalam tanpa makna.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

asa senja ft renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang