-I

74 13 2
                                    

( lukisan penuh asa penyesalan )


Jikalau kamu ingin saya rela, saya punya permintaan juga.

tahun pertama

 •tahun pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


tahun pertama

     ingat dan kenang rupa saya saat pertama kali kita bersua.

"Gila ya, ada orang ngelukis tengah malam begini?"

Sudah lama berlalu, gadis itu menatap tak kenal lelah. Mengerutkan keningnya melihat pemuda di tengah rumput sana sedang asik menabur rasa di kanvasnya.

Senjara, ara. Ia pergi menapaki jalan menuju pemuda, hanya 10-12 langkah, mereka telah bersua.

"Hey, ada urusan apa kamu melukis di danau tengah malam begini?"

Tak ada jawaban, bahkan si pemuda saja tak ada tanda-tanda terusik dengan kehadiran manusia lainnya. Bahkan kini ia membungkuk pada pojok kanvasnya, sedang memberi nama rupanya.

Berjalan mundur dan berbicara seolah tak ada orang lain disini.

"Ara, aku telah menunaikan, ini lukisan dan
hari pertama."


Sang gadis yang mempunyai nama hanya menatap bingung pada kanvas di depannya, melebihi terpanggil namanya.


Nama dipojok kanvas itu
-Rendran juanda.

Objek digambar itu
seperti ia ketika muda

ia bingung, merasa ada desiran aneh yang melingkupi jasadnya.

ia bingung, merasa ada desiran aneh yang melingkupi jasadnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Meninggalkan malam dengan awan kelabu. Sang puan masih dalam pikiran abu-abu. Pemuda tadi yang bernama Renjun itu sudah lalu, sejam yang lalu. Menyisakan lukisan dan sebuah kotak kecil biru.

asa senja ft renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang