Kejam

456 19 4
                                    

Disinilah Ryu sekarang,duduk di lantai berdebu disebuah ruangan dingin.

Tidak,lebih tepatnya diikat,karena tangan serta kakinya dihiasi tali yang melilit kuat memenuhi seluruh tubuh. Mata nya ditutup oleh kain yang menghalangi pandangannya,bibir nya hanya bisa menangis pilu dan memohon pertolongan. Dia tersadar setelah mendengar suara mendenging lewat bolak balik.

Dasar nyamuk menyebalkan!

"Tolong. Siapapun tolong aku." Suara nya begitu kecil untuk didengar orang di liar sana

Hiks hikss hik hik
Bibir merah mengeluarkan air mata lagi. Dia meronta berusaha agar terlepas tetapi tali itu seakan menempel padanya. Dia lemas dan tak bertenaga karena belum menerima asupan apapun sejak tadi pagi setelah pria kejam itu tidak memperbolehkan dirinya untuk minun air putih bibirnya kering pecah-pecah dan sekarang sudah malam. Karena suara jangkrik dan banyaknya nyamuk.

Sewaktu di mansion. Pria itu memerintahkan bodygad nya menyeret Ryu ke gudang yang berisi banyak laba-laba dan serangga lainnya. Tadi sebelum Ryu diikat dia masih melihat pria itu menyuruh mereka untuk menutup mata nya pula dan poin utamanya jangan diberi makan ataupun minum.

"Tolooong siapapun." Ryu berteriak sekeras mungkin

Dan dijawab oleh jangkrik. Menyebalkan sekali bukan?.

"Tuan Miller tolong jangan begini tuan. Aku sangat lapar. Kumohon." Pintanya

"Tuan saya mohon. Beri saya makan"

Cacing itu seakan menggaruk-garuk didalam perutnya dan itu menimbulkan rasa yang sangat perih. Terlebih tali itu diikat mengenai perut serta tangannya kebelakang sehingga menekan kuat perut kosong datar itu.

"Setidaknya izinkan saya minum tuan,,,huhuhu". Ryu masih mengoceh tidak berhenti

Bruuuaakkk

Pintu didepannya dibuka paksa menimbulkan bunyi berisik dan meng gelegar. Enggsel pintu itu jatuh nyaring kelantai dan berhenti setelah beberapa detik. Dan itu membuat Ryu tersentak kaget maksimal jantung itu seakan mau copot. Astagfirullah....

Suara sepatu mendekat membuat Ryu waspada.

Masih tetap tidak bersuara dan tepat berhenti didepannya. Tercium aroma harum yang sangat disukai Ryu.

"Tuan Miller?" Dia mencoba memanggil seseorang dengan bau itu.

"Kau mengenalku dengan baik jalang." Suara bariton cool itu menggema

Ryu kaget sekaligus merasa lega. Dia takut orang jahat tadi yang datang.

Ck ck
Setidaknya orang gila pun tau. Siapa yang berani menendang pintu itu kalau tidak dirimu. Astaga kepercayaan dirinya tinggi sekali ternyata.

"Apa kau merindukan tuanmu ini hem?" Ucapnya tanpa tahu malu.

Ryu hanya diam.

"Lepaskan dia?" Perintah nya pada penjaga yang penurut itu

Ikatan Ryu terlepas beserta penutup matanya. Setelah itu dia diseret kearah lampu tunggal yang tergantung, dibawahnya ada kursi berwarna coklat. Dia didudukan dikursi itu.

Miller mendekat dengan santai lalu berkata.
"Kau sangat berisik jalang. Jika seperti ini kau bisa merusak telingaku. Dasar bangsat." Miller berteriak rambut Ryu menjadi sasaran empuk.

"Maaf kan saya tuan." Hanya itu yang keluar dari mulut Ryu dengan wajah mendongak akibat tarikan kuat di rambutnya

"Ck,,,kau hanya bisa menangis dan meminta maaf. Jadilah berguna untukku jalang kau hanya bisa menyusahkan ku saja." Miller menghempaskan rambut Ryu sangat kasar membuat sang pemilik rambut jatuh terjerembab kelantai berdebu itu.

DUNIAKU BEGITU KEJAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang