Derita awal

976 10 0
                                    

Mulut itu terbuka. Dan masih tetap menatap mata tajam pria ber setelan mahal itu,rambut pria itu melambai seakan mengatakan hai padanya.

Wajahnya menggunakan pelet ternyata.

Astaga. Jangan ngawur Ryu,ini bukan indonesia tapi Milan,,,negara yang jauh dari indonesia. Ya jauh sampai tidak mungkin untuk berjalan kaki bukan?

"Hemm ,,,,"
Ryu berdehem mengurangi rasa canggung.
Dan apa itu tadi dia menatap dengan mulut terbuka,hah bodoh.

Pria itu tetap diam. Menatap penuh arti gadis dihadapannya.

Dan masih berdiri menjulang didepannya.

Ryu kembali bertanya dengan senyum ceria dan malu-malu kucing
"Anda siapa tuan? Ada perlu apa?"

Pria itu tersenyum sinis sebagai jawaban. Tak lupa seringai di wajah tampan itu setelah melihat senyum tulus itu.

"Kau mencuri dompetku nona,,?" Dengan mata memicing curiga. Miller menatap gadis ini dengan pandangan remeh.

Dan ya pria itu adalah Miller bagaskara sang CEO perusahaan terkenal terbesar di Milan serta terkuat tanpa saingan yang berat.

Konyol bukan, tanpa saingan yang berat? Dialah yang jadi masalah bagi perusahaan lain. Cara liciknya sangat mustahil tidak berhasil. Berikan tepuk tangannya pemirsahh.

Dia baru menyadari dompet nya hilang setelah mendengar teriakan wanita yg telah tinggal nama itu. Dan meraba celananya.
Dan dia langsung menuju kemari karena dia yakin. Ini tempat terakhir yang dia kunjungi.

Dan Ryu langsung menyela seakan itu tidak benar,,,ya itu memang tidak benar.

"Maaf tuan,,saya tidak mencurinya." Elak Ryu dengan nada pasti. Kepala itu juga ikut menggeleng

"Jadi? Dompet itu berisi dan kau duduk santai disini dan tidak mengembalikkannya,kalau kau tidak mencuri apalagi?",,, Tuduh pria tak tau diri itu

"Aku tidak mencuri tuan. Saya menemukannya disini",,,, Ryu berkata sambil menunjuk kaki bangku yang dia duduki.

"Dan saya akan mengembalikannya." katanya pasti
"Apakah tuan pemilik dompet ini? Gadis itu bertanya lagi."

Dan miller menjawab
"Tentu saja bodoh. Kalau tidak,mana mungkin saya menanyakannya". Langsung menarik dompet itu secara kasar. Dan melangkah ingin pergi.

Diperlakukan sekasar itu Ryu tidak terima. Baginya ini penghinaan. Dan ini akan jadi penghinaan yang berikut berikutnya.
Ryu tidak tahu penderitaan itu akan datang karena dia telah membangunkan jiwa obsidian yang tidak suka digertak.

Ohhh Ryu rasakanlah deritamu. Hahaah
Siamatir terlalu jahat kayaknya,atau dia juga sangat membenci Ryu yang cantik itu. Hah aku tidak tauuuu. Lanjuuut

"Maaf tuan,apa tuan tidak tau cara berterima kasih sehingga langsung pergi saja?"

Apa mau mu Ryu. Kau menginginkan pria itu memberimu uang atas kejujuranmu? Hahaha. Dari wajah nya saja kau sudah mengetahuinya kan? Itu tidak akan terjadi.

"Apa tuan tidak diajarkan sopan santun?"
"Ooh saya tau tuan pasti merasa kalau saya ini tidak berarti karena saya miskin dan tidak dianggap,,,jadi seenaknya saja? Ciiih rendah sekali anda tuan!!!."

Dan itu membuat Miller murka,hah dia berbalik dan menoleh gadis kurus kering didepannya yang hanya sebatas bahu pria itu. Melihat tampilan gadis yang lebih cocok jadi gelandangan itu
"Kau bertanya padaku?. Lihat penampilanmu itu bodoh,kau memang gelandangan dan pantas saja tidak dianggap. Kau seharusnya lebih tau diri". Mulut itu kembali berucap.

DUNIAKU BEGITU KEJAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang