Pt.1 : No Hobby, No Happy

222 4 0
                                    

--Pt.1 : No Hobby, No Happy-- 

Pagi yang cerah... 

Aku harap hari ini memberiku sebuah kejutan. Aku mulai gelisah dengan hidup ini. Aku mengatakan hal itu bukan karena aku bosan hidup, tapi karena selama beberapa tahun ini aku tidak dapat menemukan hal yang dapat membuatku tertarik. Aku tidak punya hobi, dan selama bertahun - tahun aku menjalankan hidupku seperti biasa.... tanpa ada yang namanya hobi. 

"Shania, kamu lagi bengongin apa?." -Riko  

"Hmm?... Bukan apa - apa kok Pak." -Shania  

Yang barusan itu guru sekaligus wali kelasku. Namanya Riko Andriano. Dia guru Sejarah yang super-duper baik dimata murid - murid disekolahku. Oiya ngomong - ngomong kita belum kenalan ya?. Ya ampun aku sampai lupa. Ayo kita mulai lagi dari awal.... 

Namaku Shania Junianatha, biasa dipanggil Shania atau Shanju. Aku adalah Murid disebuah sekolah bernama Retwork High School. Aku duduk dikelas 2 atau bisa disebut juga kelas 11-C. Seperti yang tadi aku bilang, aku tidak punya hobi dan kehidupanku cukup membosankan. Itulah sisi negatif kehidupanku, sisi positifnya aku bisa dibilang murid yang cukup baik dan berprestasi dibidang akademik. Untuk saat ini siklus hidupku tidak jauh - jauh dari Makan, Tidur, dan Belajar. 

Biarpun hidupku membosankan, tapi aku sangat bersyukur masih ada orang yang mau berteman denganku secara tulus. Biasanya orang lain berteman denganku hanya untuk memanfaatkanku. Teman seperti itulah yang paling aku benci dan selalu aku hindari. Oh iya tadi ngomong - ngomong soal teman yang tulus... kenalkan, ini Elaine Hartanto biasa dipanggil Elaine atau Ilen dan yang ini namanya Dika Fajarudin biasa dipanggil Dika. Kita udah kenal akrab semenjak kelas 10 dan saat ini kita semua beda kelas. Aku di 11-C, Elaine di 11-B, dan Dika di 11-E. Biarpun sekarang kita udah beda kelas, tapi kita masih tetep temenan layaknya anak - anak SMA lainnya.  

Apalagi ya yang belum aku kasih tau?.... Oh iya tempat tinggal. Aku tinggal diregion barat kota Seraphfine. Nama kotanya aneh ya?, ya habis mau gimana lagi?. Kan yang namain kotanya bukan aku, tapi penemunya. Eh tapi yaudahlah ya, Cuma masalah nama aja didebatin. Kayak orang kurang kerjaan aja. 

*Bunyi Bel Istirahat* 

"Oke semuanya kita sambung materi ini dipertemuan berikutnya. Silahkan istirahat." -Riko  

** 

"Hai Shan!." -Elaine 

"Eh elo len." -Shania  

"Kamu udah dari kapan disini?, Dika mana?." -Elaine 

"Cie nyariin..." -Shania  

"NGAPAIN NYARIIN GUE??." -Dika  

"EH DIKA?!!... aduh... kamu ngagetin aja dik. Untung aku ngga jantungan." -Elaine 

"Hehehe, sori. Lo kangen ya sama gue?, udah ngaku aja." -Dika  

"Ihhh apaan sih?, Pede banget." -Elaine  

"Oiya gimana?, kita jadikan jalan - jalan ke pusat kota abis pulang sekolah?." -Dika  

"Jadi dong. Kamu ikutkan Shan?." -Elaine  

"Iya." -Shania  

"Sip nanti ketemuan depan gerbang sekolah ya." -Dika  

** 

Sekarang sudah jam pulang sekolah, aku segera merapihkan barang - barangku dan memasukannya kedalam tas. Begitu aku keluar kelas ternyata Elaine sudah menungguku didepan koridor kelas. Kami segera pergi menuju gerbang sekolah untuk bertemu dengan Dika. Sesampainya digerbang sekolah sebuah mobil yang tidak asing bagi kita datang dari arah lapangan parkir sekolah. Mobil itu adalah mobil milik Dika. Dika langsung menyuruh kami naik dan kamipun segera berangkat menuju pusat kota. 

Seishun HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang