Pt.4 : First Round Of Excitement

82 2 0
                                    

** 

Akhirnya tiba juga hari yang kutunggu. Walaupun Elaine tidak ada disini sekarang, tapi aku selalu merasa kalau dia selalu hadir menemaniku dimanapun aku berada. Seluruh kegiatan sekolah pada hari ini ditiadakan karena satu hari penuh ini akan difokuskan pada babak pertama dan kedua seleksi perwakilan sekolah. 

Semuanya telah dipersiapkan oleh sekolah. Sebuah panggung yang berbentuk seperti ring besar telah berdiri ditengah - tengah lapangan sekolah. Disitulah tempat kami, para peserta seleksi akan bertarung satu sama lain. Walaupun baru pertama kalinya mengadakan seleksi perwakilan, tapi pesertanya bisa dibilang cukup banyak. Dari 21 kelas ada sekitar 108 peserta dan pada babak awal yang akan berlangsung dalam beberapa menit ini adalah Battle Royale ciri khas dari turnamen ini. Satu pertandingan akan diikuti oleh 6 peserta sekaligus. Jadi total untuk babak pertama, akan ada sekitar 18 pertandingan dan kebetulan namaku terdapat pada pertandingan ke-3. 

Sekarang jam 6 pagi tapi sekolah sudah ramai. Beberapa peserta bahkan ada yang melakukan pemanasan atau latihan ulang sebelum pertandingan yang akan dimulai jam 7 nanti. Aku heran pada Dika, kenapa disaat para peserta lain bersiap - siap untuk pertandingan dia malah melarangku untuk melakukan latihan dan hanya menyuruhku diam dan duduk menunggu dibangku pinggir koridor lantai 1 bersamanya?. 

"Shan, sebagai pelatih lo gue punya alasan kuat kenapa gue ngelarang lo latihan." -Dika  

"Iya... Tapi apa???, Apa alasannya???. Emang alasannya kuat banget sampai - sampai gue ngga boleh latihan sebelum pertandingan???." -Shania  

"Hadeh... ini anak ngga peka banget. Lo inget latihan lo semalem?. Lo latihan sampai JAM 3 PAGI. Dan sekarang kondisi lo kira - kira 70%, tapi untungnya lo udah makan dan gue juga tau kalo lo emang udah sering begadang. Tapi.... ini ngga menutup kemungkinan lo bakalan cepet kehabisan tenaga nanti pas tanding gara - gara ngantuk. Jadi gue rekomendasikan DENGAN SANGAT, lo duduk anteng disini, istirahatin badan lo, dan observasi lawan - lawan lo dipertandingan ke-3 nanti." -Dika  

"Iya deh... Siap Coach Dika..." -Shania  

"Oiya gue masih ngga percaya sama latihan semalem. Lo belajar teknik - teknik itu cuma bermodal video pertarungan Athena diturnamen tahun kemaren. Dan lo dengan singkatnya bisa meniru bahkan meng-improve teknik itu jadi teknik dengan ciri khas gaya bertarung lo." -Dika  

"Shania gitu loh." -Shania  

"Jangan sok Shan, Lawan - lawan lo nanti udah beda level sama training dummy level 3 atau bahkan level 5." -Dika  

"Iya gue tau. Ngomong - ngomong soal lawan, siapa aja 5 orang yang satu pertandingan sama gue nanti?." -Shania  

"Pertama... Tuh... Itu tuh. Cewek yang lagi stretching, namanya Natasha Zedd. Dari formulirnya gue Cuma tau kalau dia itu anak kelas 10. Dari fisiknya lo bisa liat sendiri, dia adalah peserta standar, soal kekuatan gue ngga tau. Kedua... Temen sekelas lo, Valentine Maxille. Lo pasti udah tau dong dia kayak apa?, secara diakan temen sekelas lo." -Dika  

"Yap. Fisik standar, dan dia Cuma punya keahlian nembak jitu. Lanjut..." -Shania  

"Ketiga... Temen sekelas Elaine dulu, Anita Melyana. Anak ekskul karate dan dia megang sabuk merah. Hati - hati Shan, yang satu ini bisa jadi kuda hitam dipertandingan lo." -Dika  

"Ok. Terus siapa lagi?." -Shania  

"Keempat... temen sekelas gue Zelda Famille. Dia Waterbender Shan, kemampuan manipulasi airnya lumayan dan dia juga lumayan jago bela diri. Tapi gue yakin, lo diatas dia dan lo bisa ngalahin dia. Terakhir... Mizuki Suga, tuh orangnya... yang lagi latihan pake katana. Gue ngga tau banyak tentang dia." -Dika  

Seishun HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang