Pt.11 : Learning From The Others

28 3 0
                                    

Semalaman aku mencari tahu mengenai beberapa peserta yang kemungkinan akan jadi lawanku dipertandingan babak kedua eliminasi tingkat Regional. Aku memulainya dari mencari tahu mengenai Yona, Cia, Molly, dan anggota aliansi yang sempat bekerja sama denganku.

"Viviyona Apriani.... Kekuatannya adalah dapat melakukan telekinesis menggunakan aura hijau yang dia buat melalui penyaluran energi didalam tubuhnya menjadi semacam kekuatan yang bersifat fleksibel dan multi-fungsi. Auranya dapat digunakan untuk bermacam – macam hal seperti terbang, menjadikan aura tersebut sebagai tameng, senjata, proyektil tembak, dan bahkan menggunakannya untuk menggerakan benda dari jarak jauh." –Shania

Yona adalah tipe lawan jarak jauh. Jika aku menjadi lawannya nanti, maka aku tidak boleh memberinya jarak dan kesempatan untuk menggunakan aura hijau tersebut. Aku harus terus menggempurnya dengan berbagai macam serangan agar dan secepatnya mengalahkan dia sebelum aku kehabisan tenaga karena terus menerus menggempurnya. Tapi cara seperti itu tidak terlalu efektif juga....

Terlalu beresiko karena bisa – bisa energiku terkikis lebih cepat dari apa yang aku perkirakan. Aku juga belum tau gaya bertarung Yona tanpa kekuatannya.... Hmm.... Baiklah kalau begitu lanjut ke peserta selanjutnya....

"Alycia Ferryana.... Jenis bela diri yang dikuasainya adalah murni buatan sendiri. Kebanyakan serangannya berupa pukulan, tapi itu bukan berarti kelemahannya ada pada kaki. Senjata yang ia gunakan adalah 2 buah sarung tangan yang berbentuk cakar panjang yang memiliki 3 jari. Sangat berbahaya kalau dilawan dari jarak dekat karena senjatanya itu. Masalah kekuatan, belum diketahui. Apakah dia punya kekuatan atau tidak?..." –Shania

Cia.... Sepertinya menjaga jarak dengannya adalah yang terbaik jika aku melawannya nanti. Cakar – cakar itu terbukti efektif untuk melumpuhkan lawan, terbukti ketika pertarungan antar aliansi waktu pertandingan babak pertama.

"Selanjutnya, Molly Hayes.... Petarung berbadan kecil yang ternyata memiliki kekuatan yang berlawanan dengan ukuran badannya. Dia mampu mengangkat 2 buah truk bensin bermuatan penuh dengan kekuatannya itu. Molly tidak menggunakan senjata tapi itu bukan berarti dia punya kelemahan. Sampai saat ini gue juga belum menemukan taktik efektif untuk ngelawan dia.... jarak jauh ataupun jarak deket, dia berbahaya." –Shania

'Monster' kecil yang satu ini benar – benar menguji otakku dalam membuat strategi. Dari segi manapun dia terlihat kuat. Serangan, pertahanan, dan badannya yang kecil itu membuat pergerakannya menjadi cepat dan gesit. Benar – benar sebuah kombinasi yang cocok, tapi aku yakin pasti dia punya sebuah kelemahan.

"Terakhir adalah.... Thalia atau Tata...." –Shania

Aku kenal dekat dengannya dan aku hampir hafal semua kemampuannya, tapi selama 2 tahun ini dia telah berubah drastis. Mungkin sekarang Tata sudah melebihi sabuk hitam jika diukur dari kemampuan karatenya. Aku sudah melihatnya sendiri ketika babak pertama. Levelnya saat ini cukup jauh dariku, dan aku juga baru tau kalau dia memiliki kekuatan untuk memanipulasi tanah.

Untuk sementara ini mereka berempatlah yang paling aku waspadai karena kemampuan mereka yang cukup unggul dibanding peserta lain. Masing – masing dari mereka punya keahlian yang berbeda – beda dan status yang mereka ungguli juga beda satu sama lain.

*Tok!!Tok!!Tok!!*

"Eh??.... Siapa ya yang datang pagi – pagi begini??." –Shania

Tidak kusangka ada yang datang mengunjungiku diminggu pagi ini. Tapi siapa??.... Bukankah Dika tengah pergi berlibur dengan keluarganya?, sama hal-nya dengan Chase. Apa mungkin Pak Apollo?....

*Klek...*

"Hai Shan!." –Tata

"Tata?!, Kok lo bisa tau apartemen gue?." –Shania

Seishun HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang