Prolog

51.3K 4.2K 154
                                    

Wajahku berubah pucat pasi ketika bangun tidur,
Coba kau bayangkan! Kau tiba tiba terbangun di sebuah ruangan asing, yang bahkan kau sendiri tak tau itu dimana.

Dengan keadaan wajah yang terganti dengan paras yang uhh, cantik sekali!

Seingatku aku sudah tiada, tapi apa-apaan ini!

"Nona kau baik baik saja?" Aku menatap nanar kearah seorang maid, yang datang tergopoh gopoh menghampiriku.

Baik baik saja katanya? Kurasa tidak.

Aku menatapnya dengan ling-lung.
Siapa aku?,
Dimana aku?,

Menggelengkan kepala dengan kesal, aku memandang kearah si pelayan, dengan masih memasang mimik wajah ling-lung.

"Hey! Kau tau namaku siapa?"

Maid itu memandangku dengan heran, ia malah mendekatiku dan menyentuh keningku,

"No-nona apa kau baik baik saja?" Tanya maid itu.

"Kurasa tidak." Jawabku cepat dengan diriku yang masih menatapnya dengan ekspresi ling-lung,

Kau tau, ini keadaan yang memusingkan untuk ku hadapi secara tiba tiba!.

"Ehm, nona? Apa kau lupa ingatan?" tubuh pelayan itu lantas mulai bergetar, aku tak tau kenapa, yang pasti sekarang, wajah maid itu, tampak berubah pucat pasi entah karna apa.

Aku menatapnya malas,
"Bisakah kau katakan saja siapa namaku!"

Maid itu masih bergeming di tempatnya,

"Cukup katakan saja!" Ucap'ku nyolot.

"El, Elqueena Shaillyn," Mataku yang tadinya sudah nyolot kini makin terbuka saat mendengar ucapannya,

Kau! yang benar saja!
Aku bangun dari ranjangku, berlari kearah laci, dan mulai berkaca di depan cermin,

Astaga, karya macam apa ini ya tuhan? mulutku menganggang dengan mata melotot.

Rambut hitam sebahu, dengan mata sedang, dan bibir kecil berisi, kulit putih, dan yang terpenting adalah, aku begitu cantik!.

Bayangkan, kau yang di kehidupan sebelumnya terlahir dengan wajah pas pas'an, alias kentank, kini terlahir dengan kondisi wajah yang uhhh, cantik sekali.

Aku menatap kearah pelayan tadi,

"Sebentar, bisa kau ulangi nama marga keluarga ini?!"

BRAAKKK

Aku dan si pelayan kompak menoleh kearah dua pria yang tepat berada di pintu masuk kamarku, mereka menatapku dengan intens, dan salah satu dari mereka mulai bicara.

"Masih hidup?"

Wehh anjerrr kau doain gw mati?!,

********

Disini kita masih berada, di dalam kamarku, yang terdapat tiga orang termasuk aku disini! Mau tau siapa kedua pria tadi?
Yeah ternyata mereka adalah saudaraku, *lebih tepatnya si pemilik tubuh.

Maksudnya tadi apaan coba? udah tau saudara nya koma, malah didoain ga ada sekalian!, dasar abang lak*at,

"Ehm," berdeham membasahi tenggorokan'ku,.

"Jadi?" Mereka berdua menatapku dengan heran, menunggu kelanjutan dari kalimat yang ku gantung,

"Bisa kalian ulangi apa nama marga keluarga ini?!," mau tau respon mereka seperti apa, tentunya mereka mendelik, dengan pandangan heran plus bingung.

"Kau gila?"

"Gak aku waras!,"

"Sepertinya otak'mu mulai tak berfungsi akibat benturan itu!" kata pria berambut coklat,

Heh, sekate kate ni bocah!

Aku memijit kepalaku yang mulai lelah mendengar bacotan ini.

"Cukup kau katakan saja nama marganya, just say it!,"

"Kurasa kau memang benar-benar sudah gila! Bagaimana bisa kau melupakan nama marga keluargamu sendiri, otak'mu mulai tidak bekerja!" Kata pria berambut pirang.

Err, dia ngatain adeknya loh! moon maap nih ya sebelumnya, tapi ngatain adek sendiri itu dosa loh bang!

Yeah dan disini aku mulai bosan abang!

"Ku mohon katakan saja nama marga keluarga ini!,"

"Shaillyn, nama marga keluarga kita Shaillyn!,"

Aku terdiam beberapa saat,
Sebentar, apa katanya tadi?,

Shaillyn,

Shaillyn?

SHAILLYN!

Mataku melotot,

YAAAAAAAAAA!,

AKU MASUK KE DUNIA NOVEL,
DAN UHH APA APAAN INI!, AKU LAH YANG MEMERANKAN KARAKTER JAHAT ITU!,

Cobaan macam apa lagi ini ya tuhan,

.
.
.
.
.
.
.
.

🍫🍫🍫

Mike [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang